Harga pangan termasuk beras di sejumlah daerah termasuk Kaimana, Papua Barat naik.
Kenaikan itu jadi perhatian Pemkab Kaimana, dalam hal ini Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Kaimana, untuk terus mengontrol dan mengawasi harga beras di pasaran dengan menurunkan tim pemantau.
Kepala Dinas Perindakop Kaimana, M Husein Hassannoesi, mengatakan saat ini pihaknya fokus memantau terkait kenaikan harga dan ketersediaan stok beras di pasar.
Hassannoesi mengatakan pemantuan bersama Satgas Pangan Kaimana menunjukka harga beras di pasar sudah tembus Rp.18.000 per kilo dari harga biasanya Rp. 13.000 – 14.000 ribu per kilo.
“Naiknya harga beras memang sudah situasi dan kondisi yang harus kita hadapi, karena dari daerah produsen harga beras juga sudah naik. Ini pasti karena dampak El Nino dan beberapa daerah produsen mengalami gagal panen,” jelasnya pada wartawan, Rabu 5 Maret 2024.
Dia lalu mengatakan pihaknya mengantisipasi ketersediaan stok beras dalam beberapa bulan ke depan, apalagi menjelang bulan suci Ramadan karena permintaan meningkat.
“Data terakhir dari distributor dan pemasok bisa bertahan sampai 2 hingga 3 bulan ke depan meskipun harganya naik,” katanya. (yos)