Kehadiran tempat pengajian, majelis taklim, pondok pesantren diharapkan bisa menjadi benteng bagi generasi muda Indonesia, khususnya di Manokwari, Papua Barat.
Harapan ini dilontarkan Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan, kala membuka sekaligus melantik dewan hakim Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 8 Tingkat Kabupaten Manokwari, di Mesjid Ridwanulbahri Fasharkan, Sabtu (22/2/2020) malam.
Bupati mengatakan pembangunan bukan hanya infrastruktur seperti jalan dan jembatan saja, tapi juga pembangunan kemanusiaan.
[irp]
Dalam membangun manusia bidang keagamaan, peranan lembaga sangat penting untuk ikut serta menciptakan manusia yang takut akan Tuhan.
“Jadi bukan saja tanggungjawab pemerintah untuk membangun manusia, tetapi tugas kita semua dan juga lembaga keagamaan,” ungkapnya.
Akhir-akhir ini kata Bupati, penyakit sosial masyarakat semakin banyak, terutama generasi penerus bangsa yang melakukan begal, lem fox dan lainnya yang kian marak dan mengancam generasi muda.

Bupati berharap MTQ yang digelar 2 tahunan ini diambil maknanya. Bupati juga berharap para kafilah mengikutinya dengan baik dan memaksimalkan kemampuan agar mencapai hasil optimal.
“Para dewan juri yang baru saja saya lantik, saya harap bisa bertindak objektif,” pesannya, lalu mengucapkan terimakasih pada umat beragama di Kabupaten Manokwari yang membantu dan bersinergi dalam membangun kerukunan umat beragama di Manokwari.
Sementara itu, Ketua LPTQ Manokwari, Aljabar Makatita mengatakan, MTQ ini merupakan agenda berjenjang mulai lokal, nasional, hingga internasional. Ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan umat Islam dalam memahami dan mengamalkan nilai nilai Alquran.
[irp]
Di tingkat inilah mereka akan memilih putra putri terbaik yang dapat dipercayakan sebagai perwakilan untuk MTQ tingkat Provinsi Papua Barat, yang akan digelar di Teminabuan, Sorong Selatan, 6-13 April 2020 nanti.
LPTQ Kabupaten Manokwari bukan hanya pernah jadi juara umum tingkat provinsi, tapi pernah meraih terbaik ke dua tingkat internasional di Malaysia tahun lalu.
“Prestasi ini menunjukkan putra putri kami sebenarnya mampu mengembangkan potensi bahkan kancah internasional. Namun ingat, pelaksanaan ini bukan sekadar untuk raih prestasi yang gemilang, namun lebih dari itu umat Islam di Manokwari kiranya dapat mencintai dan mengamalkan kitab sucinya,” tandasnya.(njo)