Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat berharap Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Papua Barat dapat melahirkan musik lokal berkualitas.
“Pemerintah mengharapkan PAPPRI bisa melahirkan karya musik yang mencerminkan nilai keindonesiaan serta kekayaan budaya lokal,” kata Staf Ahli Gubernur Papua Barat, Eduard Towansiba, dalam pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pengurus PAPPRI Papua Barat periode 2025-2030 di Manokwari, 25 April 2025.
Eduard Towansiba menyatakan musik tradisional tanah Papua seperti ritme tifa, syair etnik Arfak dan Moi, serta lagu kontemporer merupakan kekayaan identitas yang patut dikembangkan.
Eduard Towansiba juga mengatakan Pemprov Papua Barat komitmen mendukung program positif PAPPRI, terutama dalam menyediakan ruang ekspresi kreatif dan produktif bagi generasi muda di Papua Barat.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PAPPRI, Tony Wenas mengatakan ada 28 provinsi yang sudah membentuk DPD PAPPRI, termasuk Papua Barat, sehingga tersisa 10 provinsi di Indonesia.
“Pembentukan DPD PAPPRI Papua Barat menjadi yang pertama di tanah Papua. Nanti kami akan bentuk DPD PAPPRI lima provinsi lain di tanah Papua,” ungkap Tony Wenas.
Ketua DPD PAPPRI Papua Barat Roberth Hammar menjelaskan pelantikan pengurus mengalami penundaan lebih dari satu tahun karena berbagai kendala. (*)
