Penjabat Gubernur (Pj) Papua Barat, Drs Ali Baham Temongmere MTP, mengapresiasi berbagai dukungan sosial yang dilakukan Tangguh LNG pada masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni.
Apresiasi diberikan setelah Pj Gubernur Papua Barat, didampingi sejumlah pejabat pemerintah daerah, mengunjungi sejumlah lokasi di Teluk Bintuni pada 13 – 14 Oktober 2024.
Keterangan pers bp Indonesia menyebutkan, Pj Gubernur Papua Barat meninjau berbagai program sosial Tangguh LNG untuk mendukung pemberdayaan dan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan.
Salah satunya adalah lokasi peninjauan lokasi kebun percontohan budidaya sayuran hidroponik yang dikembangkan oleh Koperasi Mayri bersama Tangguh LNG.
“Ini merupakan contoh yang sangat baik dalam pengembangan usaha pertanian di Teluk Bintuni. Program hidroponik tidak hanya berpotensi meningkatkan perekonomian dengan hasil panen yang akan dipasok ke lapangan Tangguh, tetapi juga penting dalam mendukung upaya penurunan angka stunting di Teluk Bintuni,” ujar Pj Gubernur Papua Barat.
Pj Gubernur juga menyaksikan sekaligus menyerahkan secara simbolis penyerahan bantuan 20 perahu fiber dan 20 motor tempel dari Tangguh LNG ke para nelayan di Distrik Taroi dan Weriagar guna mendukung usaha perikanan masyarakat.
Pj Gubernur juga mengunjungi kelompok produksi aneka makanan berbasis sagu “De’Tomu” yang dikelola oleh kelompok ibu-ibu di Distrik Tomu. Berkat pendampingan Tangguh LNG, kelompok tersebut berhasil mengembangkan kemasan produk baru dan memperoleh izin edar dari dinas terkait.
Habel Tanati, social performance and delivery manager bp Indonesia, yang turut mendampingi kunjungan Pj Gubernur Papua Barat menyatakan sangat menghargai dukungan Pemkab Teluk Bintuni pada program sosial bp Indonesia.
“Kami percaya bahwa cita-cita menciptakan masyarakat yang berkelanjutan memerlukan kerja sama dari semua pihak, baik investor, SKK Migas, dan juga pemerintah daerah. Tangguh LNG telah menginvestasikan lebih dari 50 juta Dollar Amerika Serikat dalam program sosial di tanah Papua,” tuturnya.
Kunjungan kerja ini diakhiri dengan peninjauan calon lokasi pembangunan usaha binatu (laundry), yang diharapkan dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat serta menyerap tenaga kerja lokal. (*)