Wersar artinya satu mata air. Nama itu harus dapat diteruskan semua warga Kampung Meswar agar bisa jadi mata air kehidupan bagi semua mahkluk hidup.
Ini dikatakan Wakil Ketua BP Am Sinode GKI di Tanah Papua, Hiskia Rollo STh MMG, dalam pentahbisan gedung baru gereja GKI Alfa Wersar, Teminabuan, Sorong Selatan, Minggu (01/03/2020).
“Injil masuk di Tehit karena mata air beri kehidupan. Sesuai yang selalu dikatakan Pak Gubernur (Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan), tinggalkan mata air, bukan air mata untuk anak cucu kita,” tuturnya.
Hal senada dikatakan Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli. Selain sejarah pekebaran Injil, Desa Wersar berperan penting dalam sejarah Indonesia, khususnya kembalinya Irian Jaya Barat ke Ibu Pertiwi melalui Trikora.
Pasalnya, di desa itulah Pasukan Gerak Tjepat (PGT) terjun payung dalam operasi Trikora pada 18 Mei 1962 itu. “Itu sebabnya tanah ini diberkati Tuhan,” ungkap Bupati.
Bupati juga meminta warga untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi kesejahteraan bersama dan pembangunan. “Jangan jadikan perbedaan sebagai pemecah belah, tapi jadikan sebagai kekuatan untuk kemajuan kita bersama,” tegas Bupati.
Itu juga dikatakan Gubernur. “Jaga agar Wersar tetap bersih dan jernih untuk kehidupan manusia,” ingat Gubernur dalam peresmian gereja yang pembangunannya menelan anggaran hampir Rp5,9 M itu.
[irp]
Gubernur juga mengingatkan agar gedung gereja baru, yang peletakan batu pertamanya dilakukan 9 November 2014, ini selalu dipenuhi umat, jangan hanya pada hari peresmian gereja seperti saat ini.
Gubernur kemudian menyatakan Pemprov Papua Barat mendukung penuh kegiatan dan pembangunan keagamaan sesuai kemampuan daerah. Salah satunya adalah rapat kerja Sinode GKI di Tanah Papua yang akan digelar di Maybrat.
“Begitu juga program-program (keagamaan) lainnya, sepanjang saya tahu dari awal,” tandas Gubernur.(an/dixie)