Banjir di sejumlah titik di Manokwari beberapa hari terakhir ditanggapi Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dengan menyoroti pemerintahan dan masyarakat.
“Soal penanganan masalah banjir itu, bagaimana OPD yang proaktif dan rakyat yang sadar diri,” ungkap Gubernur, Selasa (25/02/2020)
Dikatakan Gubernur, masyarakat kerap menjual lahan kepada pengusaha tanpa memandang status lahan tersebut.”Jual tempat. (Lahan) Dibongkar. Datanglah bencana. Padahal saya selalu sampaikan, ini hutan lindung,” kata Gubernur.
[irp]
Bahkan ketika disampaikan seperti itu, kata Gubernur, ada warga masyarakat yang menjawab, “Memangnya pemerintah ada kasih makan kah?”
“Nah sekarang dampak dari itu bencana. Siapa mau kasih salah siapa?” tutur Gubernur.
Kata Gubernur, di setiap momem dia selalu menyampaikan pesan menjaga lingkungan. Jika saat ini Manokwari sudah terdampak banjir dan tanah longsor, meski dalam kategori biasa, bagaimana dengan yang akan terjadi belasan atau puluhan tahun mendatang.
Soal Banjir, Kepala BPBD Papua Barat, Derek Ampnir sehari sebelumnya mengatakan Papua Barat siaga banjir hingga Maret mendatang. Itu berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manokwari yang mencatat puncak hujan akan terjadi pada Februari-Maret 2020.
“Sudah seharusnya semua daerah siaga bencana dan tidak menyepelekan hal ini,” ingatnya.(an/njo)