Lahan di sekitar Danau Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat dinilai memiliki potensi baik untuk pengembangan kopi Arabika.
Ini diungkapkan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam sambutan yang dibacakan staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Drs Muhamad A Tawakal, dalam sambutan tertulis FGD pengembangan kopi dan kakao, Rabu (29/1/2020).
Dikatakan Tawakal, ada sekira 500 hektar lahan di sekitar danau Anggi yang berpotensi untuk pengembangan kopi tersebut. Apalagi. kopi ciri khas Anggi sudah dikenal memiliki kualitas baik sejak tahun 1980, meskipun perawatan terhadap kebun kopi tidak dilakukan secara optimal.
“Tanah Papua menjadi andalan masa depan pengembangan kopi Arabika dan ini harus dicermati sebagai peluang. Sebab, tanah Papua memiliki dataran tinggi yang sangat potensial. Di sisi lain, wilayah dataran tinggi lainnya di Indonesia sudah mulai penuh dan terbatas,” ungkapnya.
Saat ini, kata dia, yang perlu dilakukan adalah memberikan pemahaman tentang pertanian optimal serta komunikasi yang baik dengan masyarakat pemilik lahan, sehingga nantinya ada implementasi pengembangan di lapangan.
“Pemahaman yang utuh menjadi modal dasar meningkatkan partisipasi aktif mereka. Apalagi wilayah Pegaf merupakan dataran tinggi antara 400-3000 mdpl (meter di atas permukaan laut) dengan luas wilayah 2.774 km persegi,” tandasnya.(an/njo)