2017, PE PB Turun 0,72-1,12 Persen

Pertumbuhan Ekonomi (PE) Papua Barat pada 2017 diprediksi turun 0,7-1,12 persen (yo) dibanding 2016. Pasalnya, assessment Bank Indonesia menunjukkan PE PB 2017 akan berkisar 3,3-3,7 persen, sedangkan PE 2016 4,5 persen.

Untungnya, penurunan PE itu tidak dibarengi dengan kenaikan inflasi. Menurut BI, inflasi PB di 2017 diperkirakan 2,9-3,3 persen. Ini berarti penurunan 0,32-0,72 persen dibanding inflasi 2016 yan mencapai 3,62 persen (yoy).

Untuk 2018, BI memperkirakan PE PB akan berkisar 3,5 persen, dengan tingkat inflasi serupa, 3,5 persen.

Data ini diungkapkan Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua Barat, Agus Hartanto, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2017 di Aston Niu Hotel, Manokwari, Rabu (13/12).

Terkait itu, Agus menyebutkan sejumlah hal yang harus diperhatikan, seperti pemanfaatan potensi sumber daya alam yang dapat diperbaharui (perikanan, perkebunan, kehutanan dan pertanian), pembangunan dan penguatan infrastruktur dasar (energi, transportasi, dan komunikasi).

“Memberikan jaminan keamanan dan kepastian penegakan hukum pada investor yang ingin menanamkan modalnya di Papua Barat, seperti kepastian masalah kepemilikan tanah,” tuturnya.

Untuk itu, butuh peningkatan pengawasan proses Perizinan Terpadu Satu Pintu dan penyederhanaan proses investasi.

“Serta keterbukaan penyebaran informasi tentang potensi ekonomi di Papua Barat bagi para calon investor lokal maupun mancanegara,” tandasnya.(jjm)

Previous articleLagi, Aspirasi PBD Bergema
Next articleWagub Ajak Optimis Jalani 2018