Bank Indonesia memproyeksikan PE (Pertumbuhan Ekonomi) Papua Barat di 2023 akan lebih baik dari 2022 dengan berada di rentang 4-6 persen (yoy), atau 5,00 ± 1,00% (yoy).
Data tertulis dari Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat menunjukkan salah satu faktor utama PE 2023 itu didorong dari perkiraan naiknya output produksi LNG, seiring operasional Train III LNG Tangguh.
Produksi LNG dalam data Bank Indonesia, yang dipaparkan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022 di Manokwari pada 30 November 2022, memainkan peran penting dalam perekonomian Papua Barat karena berkontibusi 98,82% dari total ekspor Papua Barat.
Bank Indonesia juga memprediksi PE 2023 Papua Barat akan diakselerasi eksplorasi sumur baru PT Pertamina EP (Eksplorasi dan Produksi), yang akan mendorong peningkatan produksi Barrel Oil per Day (BOPD).
Sementara itu, menyangkut inflasi 2023, Bank Indonesia menekankan sejumlah hal yang harus disikapi secara khusus melalui kolaborasi extra effort.
Sejumlah hal lokal regional yang disebut Bank Indonesia terkait upaya pengendalian laju inflasi 2023 adalah, antara lain, perubahan harga angkutan udara agar terkelola dengan baik, DOB Papua Barat Daya yang akan mengakibatkan perubahan struktur Kota IHK (Indeks Harga Konsumen) di Papua Barat, dan demobilisasi pekerja industri pengolahan LNG di Papua Barat hingga kwartal II 2023.(dixie)