Jelang peringatan Hari Anti Korupsi Internasional 9 Desember besok, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari mendesak jajaran penegak hukum baik Kepolisian maupun Kejaksaan untuk menyeriusi penanganan perkara korupsi.
“Keseriusan itu perlu ditunjukkan dengan mengekspos hasil penanganan hingga persidangan. Ada sejumlah kasus yang hingga kini belum tuntas,” ujar Ketua HMI Cabang Manokwari, Saleh Safua, via ponselnya, Jumat (8/12) sore.
Dia mengatakan momen peringatan Hari Anti Korupsi Internasional harus bisa menjadi pemacu semangat bagi penegak hukum untuk meningkatkan penegakan hukum, baik pencegahan maupun pemberantasan.
Safua juga meminta Kejaksaan Negeri Manokwari untuk segera menangkap terpidana korupsi dana hibah KONI Papua Barat untuk segera dijebloskan ke penjara guna menjalani hukuman atas perbuatannya.
“Menangkap terpidana kasus KONI adalah PR yang harus dituntaskan Kejaksaan Negeri Manokwari,” ujar Mantan Ketua BEM STIKIP Muhamadiyah ini.
Kendati demikian, HMI mendukung dan mengapresiasi Kejaksaan dan Kepolisian di Manokwari.
“Kami apresiasi apa yang sudah dikerjakan. Itu demi masyarakat. Desakan kami ini untuk mengingatkan para penegak hukum bahwa rakyat menderita karena para pelaku korupsi,” tandasnya.
Terkait upaya penangkapan terpidana korupsi dana hibah KONI Papua Barat Kejaksaan Negeri Manokwari hingga kini masih berupaya mencari dan menangkap yang bersangkutan. Kejaksaan juga berkoordinasi dengan Polda Papua Barat untuk mem-backup pencarian.(njo)