Home Blog Page 1545

Piring Batu Sambut Kedatangan Pangdam XVIII/Kasuari

Pangdam XVIII/Kasuari
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau bersama istri dan rombongan tiba di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, Jumat (25/11) siang.
Pangdam XVIII/Kasuari
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau bersama istri dan rombongan tiba di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, Jumat (25/11) siang.

 

MANOKWARI — Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau tiba di Manokwari, Papua Barat, sekira pukul 13.00 WITA, Jumat (25/11) tadi. Pangdam dijemput seluruh perwira tinggi TNI/Polri di bandar udara Rendani, Manokwari.

Dengan menggunakan pesawat Garuda, Pangdam bersama istri disambut dengan kalungan bunga, penyerahan cinderamata berupa panah dan busur, dan prosesi adat menginjakkan kaki di  piring batu.

Setelah itu, Pangdam menuju ruang VIP Bandara. Di sana Pangdam bertemu dengan Sekprov PB, Nathaniel Mandacan, Ketua Deprov PB Pieters Kondjol.  Komandan Korem 171/PVT, Brigjen TNI Purnawan Didi Andaru mendampingi Pangdam dalam pertemuan singkat itu. Usai pertemuan, Pangdam bersama rombongan menuju Mansinam Beach.

Pangda Wayangkau lahir di Serui pada 17 Juli 1962. Dia bukan orang baru di jajaran Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih. Sebelum dipercaya jadi Pangdam XVIII/Kasuari, jenderal dua bintang lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 dari kecabangan Infanteri ini pernah jadi, antara lain, Asops Kasdam XVII/Cenderawasih, Kasdam V/Brawijaya (2015-2016), dan Pati Sahli TK III Bid Sosbud HAM Panglima TNI.

Selamat datang dan selamat bertugas Jenderal.(***)

 

 

 

 

Deklarasi Damai

Deklarasi Damai

Ini Maklumat Kapolda Papua Barat Soal Aksi 25 November

Maklumat Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Royke Lumowa lengkap

 

Maklumat Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Royke Lumowa lengkap
Maklumat Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Royke Lumowa lengkap

 

MANOKWARI — Maklumat Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Royke Lumowa, terkait aksi 25 November merupakan hal lumrah.
“Maklumat itu untuk penegasan saja. Bahwa UU berlaku terhadap kegiatan penyampaian pendapat di muka umum. Jadi kalau melaksanakannya tidak sesuai mekanisme, apalagi ada unsur makar, maka akan kami tindak tegas,” ungkapnya, usai upacara deklarasi damai di lapangan Borarsi, Manokwari, Papua Barat, Jumat (25/11) pagi tadi.
Dia juga menyatakan pantauannya sampai saat ini menunjukkan situasi tetap kondusif. “Sampai saat ini saya belum lihat arah pergerakan kelompok, atau mobilisasi massa dari Papua Barat ke Jakarta. Memang saya harap tidak ada mobilisasi,” ingatnya.(***)

 

Papua Barat Deklarasi Damai

Kedamaian
JAGA PERDAMAIAN: Kapolda Papua Barat (PB), Brigjen Pol Royke Lumowa (ketiga kiri), Sekprov PB, Nataniel D Mandacan (kedua kiri), Ketua Dewan Provinsi (Deprov/DPRD PB) Pieters Kondjol (keempat kiri), Komandan Korem 171/PVT Brigjen TNI Purnawan Didi Andaru (berpakaian loreng peci hijau), dan perwakilan Lantamal X Jayapura, Letkol Suparman (pertama kiri), bersama para pemuka agama dan masyarakat dalam deklarasi damai di Lapangan Borarsi, Manokwari, Jumat (25/11) pagi tadi.
Kedamaian
JAGA PERDAMAIAN: Kapolda Papua Barat (PB), Brigjen Pol Royke Lumowa (ketiga kiri), Sekprov PB, Nataniel D Mandacan (kedua kiri), Ketua Dewan Provinsi (Deprov/DPRD PB) Pieters Kondjol (keempat kiri), Komandan Korem 171/PVT Brigjen TNI Purnawan Didi Andaru (berpakaian loreng peci hijau), dan perwakilan Lantamal X Jayapura, Letkol Suparman (pertama kiri), bersama para pemuka agama dan masyarakat dalam deklarasi damai di Lapangan Borarsi, Manokwari, Jumat (25/11) pagi tadi.

MANOKWARI — Gejolak masyarakat di berbagai penjuru daerah untuk menggelar unjuk rasa 25 November terkait penetapan tersangka Gubernur non aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, atas kasus dugaan penistaan agama, dicekal di Manokwari.
Buktinya, Jumat (25/11), sekira pukul 08.00 WIT, TNI/Polri, tokoh-tokoh agama dan masyarakat menggelar upacara upacara deklarasi damai di Lapangan Borarsi.
Selain upacara, juga dilakukan pembacaan deklarasi damai, penandatanganan deklarasi damai oleh Forkopimda, serta pembacaan Maklumat Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Royke Lumowa.
Sekprov Papua Barat, Nataniel D Mandacan, mengatakan, upacara dan deklarasi damai merupakan kesepakatan bersama untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas di Manokwari akibat situasi nasional yang terjadi saat ini.
“Saya harap deklarasi ini bisa di dukung seluruh warga. Damai itu indah. Kalau tidak damai, tidak ada pembangunan, karena kehidupan ini penuh dengan ketakutan,” ujarnya.
“Saya harap semua jaga Kamtibmas dan tolaransi beragama yang masih terjaga di Papua Barat ini. Kita harus mampu meredam dan menjaga diri untuk tidak terpancing isu provokasi. Kita bisa hidup aman kalau di pusat (Jakarta) aman, tapi kita tidak bisa hidup aman jika sebaliknya,” tegasnya.(***)

 

Bangunan Runtuh di China, 40 Tewas

Warga berusaha mencari orang-orang yang selamat pasca runtuhnya sebuah lempengan di sebuah menara pendingin pembangkit listrik tenaga batu bara dekat Fengcheng, provinsi Jiangxi, China, Kamis (24/11) pagi. (Foto: Xinhua, via Associated Press)
Warga berusaha mencari orang-orang yang selamat pasca runtuhnya sebuah lempengan di sebuah menara pendingin pembangkit listrik tenaga batu bara dekat Fengcheng, provinsi Jiangxi, China, Kamis (24/11) pagi. (Foto: Xinhua, via Associated Press)
Warga berusaha mencari orang-orang yang selamat pasca runtuhnya sebuah lempengan di sebuah menara pendingin pembangkit listrik tenaga batu bara dekat Fengcheng, provinsi Jiangxi, China, Kamis (24/11) pagi.
(Foto: Xinhua, via Associated Press)

Setidaknya 40 orang tewas saat sebuah lempengan penahan di sebuah di sebuah menara pendingin pembangkit listrik tenaga batu bara dekat Fengcheng, provinsi Jiangxi, China, sekira pukul 07.30 waktu setempat, atau 08.30 waktu Manokwari, Kamis (24/11) pagi.
Seorang pejabat kantor keselamatan kerja setempat mengatakan 22 orang tewas. Tapi, kantor berita Xinhua mengatakan jumlahnya jadi 40 orang siang tadi. Xinhua tidak menyebutkan sumber beritanya.
Xinhua juga menyatakan ada orang-orang yang masih terperangkap di reruntuhan itu.(***)

Neymar Terancam Penjara 2 Tahun

Neymar
Neymar saat masih bermain di Santos di usia baru 17 tahun.

 

Neymar
Neymar saat masih bermain di Santos di usia baru 17 tahun.

Penegak hukum Spanyol menuntut Neymar dua tahun penjara, plus denda USD10,6 juta, sekira Rp143,6 M. Ancaman ini diajukan atas tuduhan korupsi yang terjadi dalam transfernya dari klub asal Brazil, Santos, ke Barcelona.
Menurut Foxnews, dakwaan serupa diajukan untuk ayah Neymar. Mantan presiden Barcelona, Sandro Rosell, malah dituntut penjara 5 tahun.
Mereka akan jadi pesakitan di pengadilan menyusul laporan kelompok investasi Brazil, DIS, yang berhak atas 40 persen dari transfer Neymar. Perusahaan itu mengaku menerima kompensasi lebih kecil karena sebagian nilai transfer disembunyikan.(***)

Busyet, Mandi pun Cewek Jepang Pakai Ponsel

perempuan jepang
Kita belum bisa disebut lengket dengan ponsel kalau belum seperti perempuan Jepang yang mandi pun utak atik ponsel
perempuan jepang
Kita belum bisa disebut lengket dengan ponsel kalau belum seperti perempuan Jepang yang mandi pun utak atik ponsel

PONSEL anti air alias waterproof mulai jadi trend belakangan ini di pasar Barat, termasuk Indonesia. Tapi, di Jepang, fitur itu sejak satu dekade ini bisa dikata standar. 90-95% ponsel di Negeri Matahari Terbit itu anti air. Kenapa? Karena orang Jepang mandi pun menggunakan ponselnya.
Fakta ini disadari para pembuat ponsel di negeri Sakura itu. Pendeknya, kalau ingin ponselnya laku, fitur pertama yang harus ada adalah anti air. Nah, ternyata, ponsel anti air pertama komersil di dunia adalah Casio Canu 2005, yang diluncurkan medio 2005 lalu. Tak lama setelah itu, Fujitsu menyusul.
Bahkan, perusahaan seperti LG dan Samsung, yang umumnya tidak memproduksi ponsel anti air untuk pasar global, harus mengadopsi fitur itu untuk bisa masuk pasar Jepang. “Di Jepang, ponsel anti air lebih penting dari ponsel yang bisa dicabut pasang baterainya,” kata Ken Hong, direktur komunikasi global LG, seperti dilansir Oddity Central.
“Kau tidak bisa jual ponsel di Jepang kalau ponselmu tidak anti air. Sekira 90-95% ponsel yang ada di pasaran saat ini sudah anti air,” ungkap eksekutif Panasonic, Taro Itakura.
“Kenapa? Ini unik. Perempuan muda Jepang suka memakai ponsel bahkan saat mereka sedang mandi sekali pun. Penggunaan ponsel saat mandi jadi semacam keharusan,” tandasnya.
“Ponsel ada bersama kita 24 jam sehari. Di kamar mandi, saat hujan. Jadi, ponsel harus tahan banting,” ungkap Nobuo Ohtani, wakil presiden senior perusahaan Fujitsu pada AFP.
Jadi, Anda merasa tak bisa lepas dari ponsel Anda? Kalau pakai standar Jepang, sepertinya belum tuh. Kita mandi kan tidak sambil utak-atik ponsel.(***)

4 Jaringan Narkoba Operasi di Manokwari

BNN
Kepala BNN Papua Barat, saat masih jadi Kepala BNN Papua, Kombes Pol Jackson Lapalonga bersama Komandan Lantamal X Jayapura, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Heru Kusmanto, S.E. M.M
BNN
Kepala BNN Papua Barat, saat masih jadi Kepala BNN Papua, Kombes Pol Jackson Lapalonga bersama Komandan Lantamal X Jayapura, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Heru Kusmanto, S.E. M.M

MANOKWARI — AK diduga kuat merupakan bagian dari jaringan narkoba yang beroperasi di Papua Barat, khususnya Manokwari. Ada info bahwa ada sekira 3-4 jaringan itu. Mereka sedang diburu Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua Barat.
“AK ini cuma kurir. Kami kejar gembongnya,” ujar Kepala BNN Papua Barat, Kombes Pol Jackson Lapalonga, tadi siang.
Dia juga mengatakan kuat dugaan ini bukan aksi pertama AK yang tertangkap di kawasan Bandara Rendani, Manokwari itu. “Sepertinya dia sudah pernah lolos. Pengirian pertama berhasil, tapi yang kedua kami gagalkan,” ungkap mantan Kepala BNN Papua ini.
AK ditangkap membawa 103,6 gram shabu shabu dan 101 butir pil ekstasi. Barang haram ini nilai pasarnya diperkirakan ratusan juta rupiah. Satu butir ekstasi di pasaran di berbagai daerah Indonesia dihargai Rp500 ribu tergantung kualitas, sedangkan shabu-shabu Rp2,5 juta per gram. Juga tergantung kualitas.
Belum diketahui pasti kualitas ekstasi dan shabu-shabu yang diboyong AK. Dengan asumsi yang dibawanya kelas wahid, maka barang haram bawaannya itu harganya bisa mencapai Rp 300 juta. Rp50 juta untuk ekstasi, dan Rp250 juta shabu-shabu.
Harga barang ini melonjak di pasaran seiring ketegasan pemerintahan Jokowi-JK memerangi barang haram ini. Harga narkoba kini, menurut Project Manajer Persatuan Korban Napza Indonesia (PKNI), Suhendro Sugiarto, seperti dilansir media nasional beberapa waktu lalu, melonjak hingga 600 persen.(***)

BNN Papua Barat Ringkus Kurir Narkoba

Tersangka Narkoba
LICIN: Tersangka AK (berdiri) bersama barang bukti shabu-shabu dan ekstasi, serta uang yang diduga hasil transaksi narkoba, Kamis (24/11) tadi siang.

 

MANOKWARI — Modus baru dalam penyelundupan baru narkoba ke Papua Barat terungkap. Barang haram itu dikirimkan dalam kemasan bedak bayi dan deodoran. Bbarang itu dipak bersama sejumlah barang lainnya seperti pakaian, untuk menghindari kecurigaan aparat.

Ini diketahui setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua Barat menangkap AK (35). Dia ditangkap di area Bandara Rendani, Manokwari, sekira pukul 15.00 WIT, Selasa (22/11) lalu. Saat akan ditangkap, dia sempat berupaya melarikan diri.
Dari tangannya BNN Papua Barat menyita 103,6 gram shabu-shabu, dan 101 butir ectasy, serta uang sekira Rp2,8 juta. Duit itu diduga merupakan hasil transaksi Narkoba.
“Ini modus baru di Manokwari. Barang bukti disembunyikan dalam kemasan bedak dan deodoran,” ujar Kepala BNN Papua Barat, Kombes Pol Jackson Lapalonga, dalam konferensi pers, siang tadi.
Pengirimannya masih memakai modus operandi lama, yaitu memanfaatkan jasa kurir pengiriman barang. Dalam aksinya ini, AK menuliskan alamat palsu dan nomor telepon palsu pula.
Lapalonga yang baru beberapa bulan memimpin BNN Papua Barat ini mengungkapkan, penangkapan ini terjadi berdasarkan informasi dari BNN pusat.
Info itu ditindaklanjuti. Di bandara, khususnya di kawasan cargo, personil BNN mendapati ada seseorang yang gerak-geriknya mencurigakan. Saat orang itu, belakangan teridentifikasi sebagai AK, mengambil paket kirimannya, personil BNN pun bergerak. “Dia sempat melarikan diri. Kami kejar dan tangkap,” tegas Lapalonga.(***)

error: Maaf, hargai Hak Cipta