W20 Manokwari, Penjabat Gubernur Papua Barat Berharap Suara Mama Papua Terakomodir di G20

Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw MSi, berharap suara mama-mama dan seluruh perempuan Papua Barat di W20 Manokwari bisa terwakili dan sampai di forum G20 di Bali nanti.

“Pemerintah Provinsi Papua Barat sangat bangga Manokwari dipilih sebagai salah satu lokasi pelaksanaan side event W20 yang merupakan bagian dari G20,” ujar Penjabat Gubernur Papua Barat dalam siaran pers yang diterima papuakini, 08 Juni 2022.

Manokwari, bersama Likupang, Batu, dan Banjarmasin, dengan puncak kegiatan di Danau Toba menjadi tuan rumah perhelatan W20, yang merupakan side event dan gelaran bergengsi KTT G20 nanti di Nusa Dua Bali.

G20 adalah forum Kerjasama ekonomi multilateral yang beranggotakan 19 negara maju dan satu Lembaga Uni Eropa.

W20 di Manokwari menyasar pada isu pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk membangun ketahanan, dengan fokus pada perempuan dengan disabilitas dan perempuan pedesaan.

Tema ini menjadi fokus ketiga dari empat isu prioritas W20 yang akan direspon dalam engagement group di forum G20.

Hadriani Uli Silalahi, W20 Chair Presidensi Indonesia, menjelaskan bahwa dalam plenary Manokwari ini akan dijaring isu-isu yang dirasakan oleh perempuan di pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas.

“Kami berharap lewat plenary di Manokwari isu perempuan-perempuan di pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas, tantangan mereka, pembelajaran serta praktek baik menjadi warisan (legacy) presidensi W20 Indonesia, karena ini adalah pertama kalinya isu-isu tersebut masuk dalam isu prioritas,” tutur Hadriani Uli Silalahi.

Hadriani Uli Silalahi lalu menyatakan temuan dan hasil dari sesi plenary ini akan dibawa ke forum, yang diharapkan bisa mempengaruhi perspektif para pemimpin dunia yang tergabung dalam G20, dan nantinya bisa melahirkan kebijakan yang berdampak positif bagi perempuan di negara-negara anggota G20, termasuk Indonesia.

Pada akhirnya, penyelenggaraan side event W20 di Manokwari ini diharapkan mampu menjawab tantangan perempuan di Papua Barat dan bisa mendorong perubahan ke arah yang lebih baik demi terciptanya keadilan, kesetaraan, kesejahteraan dan perdamaian dunia serta berkontribusi nyata dalam menciptakan bumi yang layak huni.(*)

Previous article2 Menteri Batal Hadir W20 Manokwari
Next articleW20 Manokwari Bakal Jadi Trigger Penanganan Masalah Perempuan, Anak, dan Disabilitas