Soal Penggeledahan Dugaan Senpi, Wabup Pegaf Minta Koordinasi Polres Pegaf

Wakil Bupati (Wabup) Pegunungan Arfak (Pegaf), Andy Salabai SKM, meminta oknum polisi Polres Manokwari berkoordinasi dengan Polres Pegaf dalam hal penggeledahan dugaan kepemilikan senjata api (senpi) di kediaman warga Pegaf.

Keterangan yang diterima papuakini menyebutkan, Wabup Pegaf meminta tindakan oenggeledahan tersebut tidak dilakukan semena-mena.

“Jangan langsung tiba-tiba masuk ke dalam rumah lalu melakukan penggeledahan,” ujar Andy Salabai di Ullong, Sabtu 10 Mei 2025.

Wabup Pegaf lalu menyatakan sebaiknya oknum polisi Polresta Manokwari berkoordinasi dengan Kapolres Pegaf sebelum melakukan penggeledahan, serta telah mengantongi bukti foto atau video dan kwitansi pembelian senpi dari penjual ke warga yang dituduh.

Wakil Bupati Pegaf menegaskan penggeledahan tersebut telah menimbulkan rasa takut dan trauma pada penghuni rumah dan keluarga.

Wakil Bupati mengatakan penggeledahan seperti itu setidaknya sudah tiga kali terjadi.

“Tiga warga asal Pegaf yang dituduh memiliki senpi, mulai dari Simson Salabai, Bujo Saroy, hingga sekarang Moses Saiba ternyata setelah digeledah terbukti tidak memiliki senpi,” beber Andy Salabai.

Wabup Pegaf heran warganya kerap dituduh punya senpi, tapi tak terbukti usai digeledah.

“Kami mau cek (ke Polresta Manokwari) siapa yang lapor juga tidak jelas. Lalu oknum polisi tersebut dapat laporan dari mana sampai bisa melakukan penggeledahan?” tanya Andy Salabai.

Wabup Pegaf mengungkapkan warga mengadu padanya bahwa mereka ketakutan dan trauma hingga lari ke luar rumah saat penggeledahan.

“Kami mohon ini jadi atensi dan kebijakan pimpinan Polresta Manokwari,” harap Andy Salabai.

Wabup Pegaf menegaskan ke depan akan mengundang semua pihak terkait, mulai dari Pemkab Pegaf, Polres Pegaf, Polresta Manokwari, Dewan Adat Papua Wilayah Pegaf, Kepala Suku dan Tokoh Masyarakat untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan dugaan kepemilikan senpi ini, sehingga bisa menjamin keamanan dan rasa aman bagi warga Pegaf yang berjualan, bekerja, dan kuliah di Manokwari. (*)

Previous articleDinas Kominfo Papua Barat Genjot Upaya Peningkatan Akses Internet Pegaf