Sejumah uneg-uneg disampaikan masyarakat petani ke pasangan calon tunggal gubernur dan wakil gubernur Papua Barat nomor urut 1, Drs Dominggus Mandacan MSi dan Mohamad Lakotani (Doamu) di Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari.
Uneg-uneg yang dilontarkan dialog gabungan kelompok petani se Distrik Prafi, Masni, Sidey bersama Doamu itu pada intinya terkait kendala-kendala yang dihadapi petani, khususnya sejak 2022 lalu.
“Sejak 2022 pertanian kita sedang tidak baik-baik saja. 2022 kelangkaan pupuk yang sekarang sudah membaik, tapi datang serangan hama dan penyakit luar biasa, ditambah kekurangan air yang menyebabkan banyak gagal panen,” kata Iwan, petani kampung Desay.
Hal serupa terjadi untuk sayur mayur yang susah dipasarkan sehingga banyak yang terbuang lantaran busuk, atau hanya dijadikan makan ternak.
Selain itu, harga ternak juga turun, terutama saat Idul Adha, sehingga banyak ternak yang tak terjual sementara modal petani tergerus untuk pemeliharaan ternak tersebut.
“Semoga selepas ini ada perubahan, khususnya buat petani di Warpramasi. Pertanian jaya, petani sejahtera,” tuturnya.
Hal senada disampaikan petani lainnya, Tukimin. Dia mengatakan banyak petani padi di Kampung Desat yang sawahnya tanah rawa dan dalam sehingga sulit untuk dibajak. Dia berharap ada penyediaan traktor perahu yang bisa mengatasi masalah bajak ini.
Dia juga berharap ada balai-balai penelitian dapat memberikan solusi terhadap hama penyakit padi agar petani tidak mengalami gagal panen. Dia juga ingin ada perbaikan bendungan rusak. Selain itu, dia berharap ada lebih banyak pembangunan jalan usaha tani agar petani tak lagi kesulitan angkut hasil pertanian mereka.
Aspirasi lainnya adalah bantuan pengembangan kebudayaan lokal maupun non lokal. Untuk yang non lokal, terutama masyarakat Papua keturunan Jawa, antara lain adalah wayang. “Petani juga butuh hiburan,” tegasnya.
Menanggapi itu, Dominggus Mandacan menyatakan Doamu akan memperhatikan hal-hal tersebut dalam APBD 2026, karena APBD 2025 disusun oleh Penjabat Gubernur saat ini.
“Yang penting warga beri kepercayaan pada pasangan Domau sudah dikabulkan ini. Apa yang disampaikan, catatan yang sudah diberikan tidak akan hilang dan akan ditindaklanjuti,” beber Dominggus Mandacan yang juga Kepala Suku Besar Arfak turunan Lodewijk Mandacan ini.
Penanganan masalah petani tentunya berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait mulai dari pemerintah pusat dan kabupaten.
Hal senada dikatakan Mohamad Lakotani. Dia menyatakan hal yang diharapi petani di Manokwari ini merupakan masalah yang terjadi secara nasional.
“Pemerintah pasti perhatikan. Dalam visi misi kami kami mengangkat pertanian secara luas. Kita akan breakdown secara rinci supaya masalah pertanian yang terkait ketahanan pangan ini bisa teratasi,” beber Mohamad Lakotani.
Untuk itu, Mohamad Lakotani mengingatkan masyarakat untuk datang ke TPS pada Rabu 27 November 2024, lalu mencoblos pasangan nomor urut 1 Doamu. (an/dixie)