GKI Lingkungan VI Pantai Utara menggelar lomba administrasi, penataan halaman gereja, dan vocal group alat musik tradisional ukulele di GKI Jemaat Bahtera Pelepasan, Mandopi, Manokwari, Selasa 16 Juli 2024.
Lomba ini dibuka Ketua GKI Klasis Manokwari, Pdt Melkias Warfandu SSi Th, dalam ibadah dengan khotbah oleh Sekretaris GKI Klasis Manokwari, Pdt Sadrak Simbiak SSi Teol, dilanjutkan pelepasan balon oleh Kepala Suku Besar Arfak, sekaligus sesepuh GKI, Drs Dominggus Mandacan MSi, di halaman gereja. Warga yang mendapatkan balon tersebut akan dapat hadiah Rp5 juta dari Dominggus Mandacan.
Ketua Tim Kerja Pdt Carolina Diana Litaay SSi Teol dalam sambutannya menyatakan kegiatan ini dalam rangka meningkatan penatalayanan dan penertiban administrasi gereja, memberdayakan halaman gereja, serta upaya melestarikan budaya alat music tradisional ukulele, khususnya di jemaat-jemat GKI di Lingkungan VI Pantai Utara.
“Kami sepakat semua jemaat GKI Linkungan VI ikut, karena bila tidak ikut maka dalam kegiatan-kegiatan berikutnya tidak akan diikutkan. Kami minta bantuan Badan Pekerja Klasis untuk menegaskan lagi hal ini,” ujar Carolina Diana Litaay,
Dia kemudian berterima kasih pada keluarga Dominggus Mandacan yang telah mendukung kegiatan dengan memberikan bantuan dana Rp30 juta ke tim kerja.
Sementara itu, Dominggus Mandacan mendukung kegiatan ini karena merupakan salah satu sarana tepat untuk menyalurkan bakat dan minat umat, khususnya remaja dan anak muda. “Punya bakat dan potensi tak bisa hasilnya optimal bila tak ada sarana penyaluran yang tepat,” beber Dominggus Mandacan.
Penataan halaman gereja juga penting, walau ada gereja yang halamannya kecil. “Halaman harus ditata. Tak cuma sebatas babat rumput saja, tapi bisa tanam bunga dan pohon hingga halaman jadi menarik bagi orang banyak, bahkan dapat jadi wisata rohani,’ ungkap Dominggus Mandacan.
Hal sama berlaku untuk administrasi gereja. “Sinode sudah turunkan ke klasis, klasis ke jemaat. Harus sesuai arahan Sinode GKI supaya ada keseragaman administrasi agar jadi database,” ingat Dominggus Mandacan. (an/dixie)