Lazarus Indouw: Mari Saling Hargai, Jangan Keluarkan ‘Tuan Rumah’

Lazarus Indouw: Mari Saling Hargai, Jangan Keluarkan 'Tuan Rumah'
Dr Lazarus Indouw AMd MM.

Tokoh masyarakat suku besar Arfak Papua Barat, Dr Lazarus Indouw AMd MM, meminta seluruh masyarakat untuk menghargai ‘tuan rumah’ karena masyarakat asli sudah menghargai semua suku lain yang datang.

“Jadi kalau teman-teman yang baru datang jangan mau keluarkan kami dari dari kamar. Kami anak rumah. Kebetulan saya anak asli suku yang punya Manokwari yang turut menyiapkan rumah untuk kita semua suku tinggal dan mencari hidup di sini,” ujar Lazarus Indouw pada papuakini.

Lazarus Indouw yang merupakan salah satu bagian dari Tim 315, tim yang gigih memperjuangkan pemekaran Provinsi Papua Barat (kala itu Irian Jaya Barat) dari Provinsi Papua (kala itu Irian Jaya).

Pemekaran tersebut, menurutnya, tak berjalan mulus karena ada yang kontra, termasuk dari masyarakat Papua sendiri, termasuk sejumlah orang yang kini jadi pejabat di Pemprov Papua Barat, yang membuat Provinsi Papua Barat mati suri dan baru bisa hidup kembali melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2003 oleh Presiden Megawati Sokarnoputri.

“Kalau ada tamu yang mau kuasai rumah itu tidak boleh. Tidak etis. Semua orang punya tata krama. Budaya saling menghargai. Saya yang sudah tinggal lalu datang orang mau keluarkan lain, padahal ada kamar lain yang kosong. Ada maksud apa? Ada rencana jahat apa?” ungkap Lazarus Indou yang juga Kepala Dinas Sosial Papua Barat ini.

Soal evaluasi, Lazarus Indouw yang dilantik jadi salah satu Kabid di Dinas Sosial Papua Barat oleh Gubernur Papua Barat kala itu, (Alm) Abraham Octavianus Atururi, pada 19 September 2003 menyatakan kalau mau evaluasi harus semua.

“Ada masalah apa? Kan ada bagian-bagian. Tak boleh ada yang dianaktirikan, dianakemaskan. Semua sama,” tutur Lasarus Indou.

Terkait itu, Lazarus Indouw mengingatkan para bawahan tertentu Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen (Pur) Drs Paulus Waterpauw MSi, untuk memfilter dengan baik situasi dan kondisi yang ada agar tidak keliru memberi masukan yang ujungnya bisa merusak nama baik Penjabat Gubernur.

Lazarus Indouw menegaskan berterima kasih karena Paulus Waterpauw sebagai anak asli Papua ditugaskan di Papua Barat, yang juga berarti diutus Tuhan.

“Tapi kita semua harus jaga nama baik beliau. Jangan anak buah yang kerja di bawah salah. Jangan membuang atau mengeluarkan teman. Mari kita kerja sama, kita mekarkan provinsi ini untuk semua kerja di dalam rumah bersama karena tujuan provinsi adalah rakyat harus sejahtera,” tegas Lasarus Indou.(an/dixie)

Previous articleHanya 2 Kandidat Penjabat Gubernur Papua Barat Penuhi Syarat ASN Belum Jelang Pensiun
Next articlePDI Perjuangan Tanya Dasar Hukum MRP Papua Barat Usulkan Calon Penjabat Gubernur