Tokoh Adat Arfak Sesalkan Bupati Teluk Wondama dan Teluk Bintuni Lantaran Ingin Papua Barat Tengah

Bupati Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Teluk Bintuni di Provinsi Papua Barat disinyalir seperti kacang lupa pada kulitnya.

Sinyalemen ini tersirat dalam pernyataan tokoh adat Arfak, Markus Waran, baru-baru ini.

“Saya sebagai pribadi dan anak adat dari Kabupaten Manokweari Selatan sangat menyesalkan dua kabupaten ini. Mereka itu lahir dan besar dari mana terus pergi bergabung di mana. Saya ingatkan pada dua kabupaten itu, kalau bukan Manokwari yang melahirkan anda, anda tidak jadi kabupaten,” ujar Markus Waran yang juga Bupati Manokwari Selatan ini seperti dilansir MSTV.

Pernyataan Markus Waran yang juga dikenal sebagai Ketua PDI Perjuangan Papau Barat ini dilontarkannya menjawab pertanyaan pekerja pers terkait rencana pemekaran Papua Barat Tengah yang dimotori Kabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama.

Markus Waran lalu mengingatkan bahwa Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Teluk Wondama, bersama Kabupaten Pegunungan Arfak dan Kabupaten Manokwari Selatan, dimekarkan dari Kabupaten Manokwari di masa pemerintahan Bupati Manokwari (kala itu) Dominggus Mandacan, sedangkan Kabupaten Kaimana mekar dari Kabupaten Fakfak.

“Kalau mau gubernur atau provinsi sendiri, kau melahirkan dulu lah. Jangan anggap gampang. Saya mau tegaskan, kami selaku putra daerah kami tak kompromi. Akibat pemekaran itu kami tercabik-cabik seperti itu. Jangan terlalu ambisius, Saya ingatkan, keluarga besar Arfak tidak toleransi. Siapa yang berani mencabik-cabik Manokwari raya, dia berhadapan dengan keluarga besar Arfak,” tandas Markus Waran.(*/an/dixie)

Previous articlePenunggak Pajak Kendaraan Bermotor Terbanyak Ada di Distrik Manokwari Selatan
Next articlePersiapan Rakerda KNPI Papua Barat Sudah 80 Persen