Pemerintah menetapkan H Salahuddin bin Talabuddin dari Halmahera, Maluku Utara, sebagai pahlawan nasional.
Salahuddin adalah tokoh yang memimpin pergerakan melawan penjajah di wilayah Maluku Utara. Aksi-aksi itu membuat Salahuddin berkali-kali ditahan dan disiksa Belanda di penjara Sawahlunto (Sumbar), Nusakambangan (Jateng), hingga ke Boven Digoel (Papua), hingga dieksekusi mati di Ternate (Malut) pada 1948.
Penetapan pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo itu disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam akun Twitter miliknya, @mohmahfudmd, Kamis, 03 November 2022.
Dilansir Tempo, Mahfud MD juga mengatakan ada penetapan empat pahlawan nasional lainnya, yaitu:
Dr dr HR Soeharto dari Jawa Tengah. Dokter pribadi Presiden Soekarno ini mendirikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), yang menjadi cikal bakal lahirnya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di seluruh Indonesia.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam VIII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Paku Alam VIII merupakan mantan Wakil Gubernur DIY. Semasa hidup dia dinilai memiliki jasa besar, terutama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
dr R Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat. Semasa hidup Rubini ingin menurunkan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan yang kerap terjadi di praktik bidan tradisional (dukun beranak). Rubini merupakan dokter lulusan STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen atau Sekolah Kedokteran Bumiputra) dan NIAS atau Nederlands Indische Artsen School (Surabaya).
KH Ahmad Sanusi dari Jawa Barat. Sanusi merupakan pendiri dari Al-Ittahadiyatul Islamiyah (AII), organisasi yang aktif bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Pada awal kependudukan Jepang di Indonesia, AII dibubarkan.
Ia kemudian mendirikan Persatuan Umat Islam Indonesia (PUII). Semasa hidup ia juga pernah menjabat sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1945.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional itu akan dilakukan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Senin, 07 November 2022.(*/dixie)