Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen (Pur) Drs Paulus Waterpauw MSi, mengingatkan para (OAP) Orang Asli Papua, untuk mengubah pola pikir dalam mengelola bantuan yang diterima.
Ini dikatakan Penjabat Gubernur Papua Barat melalui Asisten II, Melkias Werinussa SE MH, dalam penyerahan bantuan bibit ayam buras (ayam kampung) dan berbagai penunjangnya di Kabupaten Manokwari Selatan, 19 Agustus 2022.
Bantuan bibit ayam buras itu berasal dari anggaran dana Otsus Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat. Bantuan ditargetkan untuk 25 penerima di 9 kampung di dua distrik Kabupaten Manokwari Selatan. Masing-masing penerima dapat 100 bibi ayam buras
Penyerahan bantuan juga dilakukan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat, Lasarus Ullo SP MSi, Kepala Dinas Sosial Papua Barat, Dr Lazarus Indouw MSi, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Manokwari Selatan.
Asisten II menegaskan jika sebelumnya petani membiarkan ayam peliharaannya berkeliaran dan tidur bebas di mana saja, maka kini harus disiapkan makanan dan kandangnya.
Asisten II mengibaratkan kandang ayam itu seperti rumah manusia yang punya tembok, tempat makan, dan tempat minum.
Itu sebabnya juga diberikan bantuan pakan ternak, kawat ram, paku campur, seng, vaksin, vitamin, tempat makan, dan tempat minum.
Asisten II berharap dari bantuan itu para penerima bantuan ke depannya bisa mendapat kecukupan gizi hewani dan pendapatan tambahan, serta memberi manfaat pada orang lain.
Bahkan, bukan tak mungkin para penerima bantuan ini menjadi kian besar lantaran telur yang ditetaskan, sehingga mereka bisa memasok ayam buras ke Manokwari dan Teluk Bintuni.
Asisten II juga mengingatkan harga ayam buras di Manokwari berkisar Rp150 ribu per ekor tanpa melihat besar kecilnya ayam.
Ke depan diharapkan petani menjualnya per kilo bukan per ekor.(an/dixie)