Operator proyek Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, bp, mengedepankan pengembangan ekonomi masyarakat asli Papua Barat dalam ajang Forum Kapasitas Nasional gelar SKK Migas di Jakarta Convention Center, 27–28 Juli 2022.
Pengembangan itu mulai dari bisnis koperasi di berbagai kampung di Teluk Bintuni dan Fakfak, hingga program kewirausahaan masyarakat asli Papua Barat.
Ajang Forum Kapasitas Nasional ini juga merupakan wadah bagi Tangguh LNG untuk lebih memperkenalkan potensi Papua Barat di kancah nasional.
Melalui SUBITU, atau Suku Bintuni Bersatu, sebuah unit bisnis yang dijalankan langsung oleh anggota masyarakat suku asli di Bintuni, Tangguh LNG berupaya untuk membawa keberlanjutan ekonomi daerah yang diciptakan langsung oleh anggota masyarakat.
SUBITU melalui berbagai unit usaha di bawahnya kini sudah melebarkan pangsa pasar ke Manokwari dan Sorong dengan pendapatan total lebih dari Rp30 M.
Tidak berhenti di situ, salah satu unit usaha SUBITU, yaitu SUBITU Inti Konsultan yang memberikan layanan pendampingan UMKM, tengah melakukan kerja sama dengan Bank Papua untuk pemberian kredit modal usaha pada para pengusaha mikro asli Papua.
Bank Papua telah menyiapkan suntikan dana Rp1 M yang nantinya bisa membantu sekitar 100 pengusaha mikro yang berdomisili di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fakfak.
“Saya amat bangga melihat perjalanan program pengembangan ekonomi kami di Papua Barat, baik melalui pendampingan mata pencaharian, koperasi, hingga program kewirausahaan masyarakat asli yang kini telah berkembang hingga dapat bermitra dengan Bank Papua untuk memperluas efek berantai yang positif ke cakupan masyarakat yang lebih luas,” ujar Hardi Hanafiah, VP Indonesia dan Managing Counsel Asia Pacific bp, dalam siaran pers yang diterima papuakini.
Hardi Hanafiah menyatakan hal ini tentunya tidak lepas dari peran pemerintah Papua Barat, terutama SKK Migas, yang terus memberikan dukungannya terhadap program-program yang dijalankan bp.(*/dixie)