Panitia Lokal W20 dan Y20 Jalan Dengan Anggaran Defisit

Panitia Lokal W20 Manokwari dan Y20 Manokwari berupaya seoptimal mungkin mensukseskan dua pergelaran akbar side event KTT G20 tersebut walau dengan anggaran defisit.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Lokal W20 Manokwari dan Y20 Manokwari, Melkias Werinussa, proyeksi anggaran awal Rp5,2 M. Setelah diajukan ke pimpinan kala itu, anggaran dirasionalisasi jadi Rp4,8 M.

Dana Rp4,8 M itu kemudian didistribusikan, termasuk ke panitia pusat W20 Rp1 M dan panitia pusat Y20 Rp1 M. “Jadi yang tersisa di panitia lokal untuk kegiatan W20 dan Y20 adalah Rp2,8 M. Itu yang kami gunakan saat ini,” jelas Melkias Werinussa, 08 Juni 2022.

Selanjutnya panitia meminta seksi-seksi untuk menyusun kebutuhan anggaran W20 dengan standar kunjungan Ibu Negara. Pasalnya, sesuai informasi awal dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Cendekiawan Perempuan Papua (CPP), W20 akan dihadiri oleh lima istri kepala negara anggota G20.

Rencana itu batal dan berubah jadi kedatangan istri Duta Besar Rusia, Belanda, dan Australia. Rencana ini batal H-4.

Terakhir, rencana kedatangan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga batal, masing-masing pada H-2 dan H-1 W20 Manokwari.

“Jadi panitia lokal menyiapkan pengamanan, akomodasi, dan pelayanan, sesuai level tamu kehormatan yang diinformasikan akan datang oleh pusat. Saat ini penyambutan, pengamanan, dan pelayanan yang dilakukan panitia lokal adalah tingkat menteri,” jelas Melkias Werinussa.

Kembali ke penyusunan anggaran awal dengan standar kunjungan Ibu Negara, proyeksi anggaran yang muncul mulai dari pengamanan sampai atribut mencapai lebih dari Rp10 M.

Saat proyeksi anggaran itu diajukan, Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen (Purn) Drs Paulus Waterpauw MSi, meminta untuk dirasionalisasi lagi.

“Kami sudah laporkan masih defisit. Kami sudah minta bantuan sponsor perusahaan. BP (LNG Tangguh, red) kami menyurat tapi belum ada jawaban. Perbankan ada beri bantuan. Juga asosiasi perkayuan. Lalu BI (Papua Barat) meng-handle salah satu kegiatan, yaitu pameran. Itu sangat membantu kami panitia lokal,” tandas Melkias Werinussa.(an/dixie)

Previous articleSAR Manokwari Evakuasi Mayat Bayi Laki-laki di Perairan Sowi
Next articleKasdam Kasuari Minta Cek Lagi Penggunaan Senjata dan Munisi