BI Harap Sayur Mayur Bisa Tekan Inflasi Ikan Kembung

Bank Indonesia berharap komoditas sayur mayur seperti tomat sayur dan tomat buah yang mengalami deflasi dapat menekan laju inflasi yang berpotensi terjadi di Papua Barat, akibat naiknya harga komoditas volatile foods seperti cabai rawit, ikan kembung, bawang putih, dan ikan oci.

“Andil deflasi dari komoditas tersebut diharapkan dapat meredam tekanan inflasi dari sub kelompok komoditas lain, mengiringi langkah pengendalian inflasi yang selalu dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID Provinsi Papua Barat.”

Demikian penggalan siaran pers Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, yang diteken Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, FX Widarto, Kamis (12/4).

Bank Indonesia juga menyatakan perhatian khusus patut diberikan pada komoditas ikan kembung. Pasalnya, amatan Bank Indonesia, sebagai bagian dari TIPD, menunjukkan kenaikan signifikan harga ikan kembung di Kota Sorong.

Harga ikan itu tercatat melambung 25% pada pekan kedua April 2018. Jika di Maret 2018 harganya Rp20 ribu per kg, maka di pekan kedua April harganya jadi Rp25 ribu per kg.

Untuk mengantisipasi kenaikan lebih tajam, Bank Indonesia menilai rekomendasi TPID PB terkait optimalisasi pemanfaatan cold storage perlu menjadi perhatian, sebagai langkah penyangga kelangkaan persediaan ikan segar apabila terjadi gangguan cuaca.

Siaran pers itu juga menunjukkan secara tahunan inflasi Papua Barat bulan Maret 2018 tercatat 1,55% (year on year/yoy), naik sedikit dari Februari 2018 yang 1,54% (yoy).

Dengan demikian, sampai dengan bulan Maret 2018, inflasi Papua Barat mencapai 1,05% (year to date/ytd).

Khusus Kota Sorong inflasinya mencapai 0,39% (month to month/mtm), sedangkan Kabupaten Manokwari mengalami inflasi 0,06% (mtm).(dixie)

Previous articlePresiden Joko Widodo Tiba di Sorong
Next articlePMI Manokwari Minta Bantuan Ambulance