Presiden Joko Widodo berpesan agar warga Papua Barat menjaga dengan baik sertifikat tanah yang telah mereka terima. Presiden juga meminta warga melakukan kalkulasi bila ingin mengagunkan sertifikatnya di bank.
“Saya titip kalau ini mau dipakai untuk agunan ke bank tolong dihitung dulu, dikalkulasi dulu, bisa mengembalikan tidak bunga dan angsurannya. Kalau tidak bisa, jangan,” ucap Presiden.
Ini dilontarkan Presiden dalam acara penyerahan 2568 sertifikat tanah warga Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, di Aimas Convention Center, Rabu (20/12).
Penyerahan sertifikat di Sorong itu merupakan bagian dari target penerbitan lima juta sertifikat hak atas tanah pada masyarakat hingga akhir tahun ini.
Di Papua Barat tahun ini ditargetkan penyerahan 15 ribu sertifikat. Saat ini di Papua Barat diperkirakan terdapat 1.356.581 bidang tanah, namun yang disertifikatkan baru 190.638 bidang, atau baru 14 persen.
Presiden mengungkapkan bahwa di seluruh Indonesia semestinya sudah diserahkan sebanyak 126 juta sertifikat kepada rakyatnya. Namun, hingga akhir tahun 2016 kemarin baru diserahkan sebanyak 46 juta sertifikat.
“Jadi masih banyak sekali yang belum memegang sertifikat ini,” tutur Presiden, seperti disitir Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Untuk tahun depan, pemerintah sudah bersiap untuk menyerahkan sekira tujuh juta sertifikat kepada masyarakat. Target tersebut ditetapkan meningkat pada tahun setelahnya hingga menjadi sembilan juta sertifikat.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.(dixie)