Sejumlah honorer kementerian/lembaga (K/L) memprotes pencoretan nama mereka dari daftar honorer peserta tes CPNS tahapan CAT di SMKN 2 Manokwari, Rabu (24/4/2019).
Ini terkuak saat sejumlah honorer kementrian datang ke lokasi tes CAT dan mempertanyakan soal nama mereka dan juga keapsahan peserta saat itu.
“Nama kita yang sudah bekerja sejak 2011 tiba-tiba dihilangkan. Sekda kabarnya mengeluarkan disposisi bahwa yang dibiayai oleh APBN tidak boleh diangkat di daerah, sedangkan aturan tidak mengatakan demikian. Semua pengangkatan honorer baik itu yang dibiaya APBN yang bekerja didaerah tetap diangkat,” ujar Guenda Waroy, salah satu honorer Balai Jalan dan Jembatan di hadapan Kepala BKD Papua Barat, Yustus Meidodga di lokasi tes.
Dia meminta BKD untuk mengembalikan nama dan kuota mereka jika memang tidak bisa diikut sertakan sebagai peserta tes, agar bisa diperjuangkan di kementerian.
“Kenapa nama kami dihilangkan tapi kuota tetap ada, dan kuota itu diisi oleh nama-nama siluman,” tudingnya.
Menanggapi ini, Meidodga hilangnya nama-nama itu atas dasar rekomendasi.
“Tahun sebelumnya dilakukan pengangkatan honorer K-1. Pengangkatan itu 80 persen dari Kementerian PU. Ketika sudah diangkat, semua minta pindah. Atas dasar ini, Kepala Dinas PU saat itu buat surat ke Gubernur dan minta pendapat BPK. BPK memberikan tanggapan ya kalau bisa perhatikan yang dibiayai APBD. Itulah dasarnya,” ungkapnya, lalu menyatakan tak tahu soal nama-nama siluman.
Sementara itu, Otto Karet , honorer di Kementerian PUPR Balai Jalan dan Jembatan Papua Barat menyatakan BKD mencoret dan tidak mengakomodir honorer kementerian, sementara faktanya ada empat orang honorer kementerian yang masuk sebagai peserta dan saat ini sedang mengikuti tes CAT.
“Bina Marga di balai ada 3 orang dan di bidang Cipta Karya ada 1 orang. Kalau memang alasan APBN tidak diakomodir, maka semua harus disamaratakan,” tuturnya.
Suasana sempat memanas, tapi para pengunjuk rasa menyatakan tak ingin mengganggu jalannya tes CAT. Mereka hanya minta ketegasan dan kejujuran atas nama nama peserta tes.
“Yang honorer aktif, tes silahkan lanjut. Kami datang untuk minta kejujuran. Kami ini bukan siluman. Kami mengabdi untuk daerah ini sejak lama. Kami turut perjuangkan nama-nama honorer ini,” klaimnya.
Soal ini, Kabid Informasi Kepegawaian BKN Regional IV Makassar, Charli menegaskan jika ditemukan ada nama-nama yang tidak benar, maka BKN akan mencoret mereka dan tidak diusulkan sebagai CPNS.(njo)