Tifa suksesi Papua Barat mulai berdentam seiring pernyataan Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Papua Barat, Markus Waran, bahwa dirinya siap bertarung di Pilgub Papua Barat pada 2030 nanti.
Pernyataan ini dilontarkan mantan Bupati Manokwari Selatan dua periode itu dalam sambutannya dalam Konferensi Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Kaimana di Gedung Serbaguna Rehobot, Kamis 13 November 2025.
Usai pembukaan acara tersebut Ketua PDI Perjuangan Papua Barat menyatakan akan menggandeng calon wakil gubernur dari bagian selatan Papua Barat di pesta demokrasi yang masih empat tahun lagi itu.
“Yang jelas wakil gubernur sudah pasti dari selatan. Berarti Fakfak dan Kaimana. Saya tidak bisa sampaikan karena itu menjadi bagian dari konsolidasi,” kata Markus Waran.
Penentuan wakilnya itu akan dilakukan empat tahun ke depan melalui konsolidasi partai dan kuesioner yang disebarkan.
Ditanya apakah rencananya ini apakah telah dibicarakan dengan Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan, yang juga Gubernur Papua Barat, Markus Waran menegaskan bahwa Dominggus Mandacan juga pembina politik di Provinsi Papua Barat.
“Bapa Gubernur saat ini adalah Gubernur untuk semua partai politik dan pembina politik di provinsi, sekaligus kepala suku besar Arfak. Jadi saya melihat kemarin pengunduran beliau dan memberikan mandat NasDem ke salah satu putra terbaik Arfak. Itu berarti beliau memilih netral,” tutur Markus Waran.
Waran menyatakan di wilayah Manokwari Arfak ada yang disebut tiga bintang, yaitu Bupati Manokwari saat ini, Hermus Indou, dirinya, dan mantan Bupati Pegunungan Arfak dua periode, Yosias Saroy.
Siapa yang maju dari tiga bintang ini akan ditentukan dalam Musyawarah Besar Arfak. “Jika memutuskan dua pasti dua, jika memutuskan satu pasti satu. Itu akan dibicarakan dalam Mubes nanti,” tandas Markus Waran. (yos)
