Ruangan hemodialisa, atau ruangan cuci darah untuk pasien gagal ginjal telah disiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kaimana, Papua Barat, plus satu dokter spesialis dan perawat untuk mendukung pengoperasian ruang tersebut.
“Dokter spesialis sudah selesai mengikuti fellowship hemodialisa selama 6 bulan, dan kini tengah mempersiapkan untuk pelayanan cuci darah setelah semuanya rampung,” ujar Direktur RSUD Kaimana, dr Vinsensia Thie, pada wartawan, Kamis 17 Juli 2025.
Dia menyebut, pihaknya telah mengirim tiga perawat untuk mengikuti magang hemodialisa selama lima bulan di Rumah Sakit Mawardi Solo, Jawa Tengah. Selain itu, ada satu dokter umum yang juga akan dikirim untuk mengikuti magang tersebut selama satu bulan.
Dokter yang terkenal sangat dekat dengan bawahannya ini menyatakan pengadaan peralatan penunjang pada ruangan hemodialisa akan diusulkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaimana Tahun 2026.
“Untuk peralatan penunjangnya kami akan siapkan dan masuk di anggaran APBD di tahun depan, karena kita tak bisa anggarkan di tahun ini. Karena petugasnya kalau dihitung lima bulan dia harus magang di rumah sakit otomatis akan berakhir di bulan November 2025,” beber Vinsensia hie.
Mantan Kepala Puskesmas Kaimana ini juga mengatakan pengoperasian ruangan ini diupayakan masuk di anggaran APBD Perubahan 2025, namun kalau memang tidak maka akan mulai beroperasi di tahun 2026. (yos)