Tangguh LNG, yang dioperasikan bp Indonesia, memutuskan perjanjian kerjasama program perumahan North Shore Housing (NSH) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Teluk Bintuni), Papua Barat.
Siaran pers yang diterima papuakini pada 07 Mei 2024 menyebutkan, perjanjian yang diakhiri itu diteken pada 21 Desember 2016.
Dalam perjanjian itu Tangguh LNG menyediakan dukungan pendanaan pembangunan 456 rumah di Distrik (Kecamatan) Weriagar, Tomu, dan Taroi, sedangkan pemerintah setempat memilih kontraktor untuk melaksanakan pembangunan.
Hanya saja, sampai saat ini baru 97 rumah yang telah selesai dibangun dan diserahterimakan ke masyarakat. Ada 33 unit lainnya yang juga telah selesai dibangun, namun belum diserahterimakan karena menunggu verifikasi. Jadi sisa 326 rumah yang belum dibangun.
Progress pembangunan rumah yang sangat lambat, serta semakin meningkatnya permintaan dari masyarakat ini membuat Tangguh LNG memutuskan mengakhiri perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni ini.
Tangguh LNG akan melanjutkan program ini secara independen untuk memastikan proyek tersebut selesai dengan cepat, dan memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat terdampak di ketiga distrik
tersebut.
“Kami bertekad untuk memenuhi janji kami kepada masyarakat, dan menyelesaikan komitmen program NSH dengan dukungan dari SKK Migas,” kata Desy Unidjaja, VP Communications and External Affairs, bp Indonesia.
“Dengan mengambil kendali penuh atas program ini, kami bertujuan untuk mempercepat proses pengembangan dan memberikan solusi perumahan berkualitas kepada penduduk di ketiga distrik,” tambahnya.
Program perumahan ini merupakan bagian dari apresiasi Tangguh LNG terhadap keberadaan masyarakat asli Papua yang terdampak oleh kegiatan Tangguh LNG, serta partisipasi Tangguh LNG dalam pembangunan Kabupaten Teluk Bintuni.(*/dixie)