Pendampingan Universitas Prasetiya Mulya pada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Mukhlishin, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat membuahkan hasil mencengangkan.
Siaran pers yang diterima papuakini menyebutkan pendampingan sejak sekira 4 bulan lalu tersebut membuat produktivitas pembuatan sabun susu dengan merek Zahra di Ponpes, yang berlokasi di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur ini naik hingga 800 persen.
Menurut Pengasuh Ponpes Daarul Mukhlishin, KH Yayat Hidayat, sebelum pendampingan produksi sabun susu itu sekira 1000 buah per dua bulan. Kini produksinya mencapai 1000 buah per minggu dengan omzet Rp5 juta per bulan. “Dampaknya kini terasa sekali,” tutur Yayat.
Yayat mengakui pendampingan Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya meningkatkan jumlah produksi, tapi juga kualitas produk sabun susu yang mereka hasilkan. “Tampilan dan kemasannya sekarang semakin bagus, potongan sabunnya juga makin rapi, seragam,” ungkap Yayat.
Yayat berharap usai pendampingan ini produk pesantren dengan yang mereka hasilkan akan semakin diminati pasar, apalagi mereka akan didampingi untuk pemasaran digital.
Pendampingan pada UMKM ini merupakan bagian dari program Manusia Pancasilais yang digagas Universitas Prasetiya Mulya.
Sementara itu, Menurut Direktur Sekolah Bisnis dan Ekonomi Center of Excellence (SBE Co-ex) Universitas Prasetiya Mulya, Dr Anton Sumarlin, pendampingan ini dimaksudkan untuk membangkitkan produk sabun susu Ponpes Daarul Mukhlishin yang pernah mendapatkan penghargaan 10 besar dalam program One Pesantren One Product (OPOP) di Jawa Barat. “Jadi kita ingin bangkitkan kembali produk ini yang sempat mati suri karena pandemi COVID-19,” ungkap Anton.(*/dixie)