Babak, Kapten Kapal KM Farida Indah, mengisahkan perjuangannya bersama lima orang lainnya bertahan hidup selama 12 hari di tengah lautan.
Pria berusia 50 tahun ini pada papuakini mengatakan mesin kapalnya mati setelah bertolak dari Timika, Provinsi Papua Tengah, menuju Asmat, Provinsi Papua Selatan. Keadaan memburuk karena pompa air juga tidak berfungsi. Akibatnya kapal yang kemasukan air akibat terpaan ombak itu tenggelam.
Sebelum tenggelam mereka mengambil empat lembar solar cell (panel surya) dari kapal. Mereka lalu menyatukan empat panel surya itu, kemudian mengikatkan jerigen hingga menjadi rakit.
Di atas rakit sederhana inilah mereka bertahan selama 12 hari terombang-ambing di laut sebelum ditemukan kapal berbendera Singapura, MV RTM Djulpan, dalam pelayaran dari Australia menuju China pada 1 Juli 2023 siang.
Mereka kemudian dievakuasi tim SAR Kaimana dari kapal tersebut di perairan Pulau Adi pada 2 Juli 2023. Mereka kini sedang mendapat perawatan medis di RSUD Kaimana.(yos)