30 petani Kebar, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mengikuti workshop kewirausahaan pengolahan kacang tanah di Kampus Fakultas Teknologi Pertanian UNIPA selama empat hari.
Keterangan tertulis yang diterima papuakini menyebutkan kegiatan itu digelar Kementerian Sosial, bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian UNIPA dan Koperasi Tambrauw Maju Bersinar.
Menurut Ketua Koperasi Tambrauw Maju Bersinar, Yohanis Ajoi, workshop digelar karena keprihatinan tak maksimalnya pemanfaatan komoditas unggul Kebar itu.
“Harapannya, setelah mengikuti pelatihan ini, mereka bisa mengolah kacang jadi berbagai produk yang sesuai standar dan tidak jual mentah lagi, yang buat mereka rugi karena harga jualnya tidak sesuai,”” ujar Ajoi.
Ajoi menambahkan koperasi tersebut bisa dijadikan untuk menampung, mengolah, dan memasarkan hasil olahan kacang tersebut untuk perputaran ekonomi masyarakat kampung, khususnya di Kebar raya.
Sementara itu, Koordinator Workshop Kewirausahan Sosial Pengolahan Kacang Tanah, Ir Budi Santoso MP PhD, mengatakan materi yang diberikan dalam workshop adalah cara panen, penanganan pasca panen, cara pengolahan kacang tanah yang baik, teknik packaging (kemasan), dan business plan.
“Dilanjutkan dengan praktik membuat produk. Ada lima produk yang kami praktikkan, yaitu kacang disco original, kacang disco rasa pedas, kacang telur, kacang bawang original, dan kacang bawang pedas,” beber Budi Santoso.
Budi berharap pelatihan tersebut bisa dimanfaatkan dan diimplementasikan oleh peserta sekembali mereka ke Kebar, mengingat potensi kacang di wilayah tersebut sangat baik.
“Dengan cara mengolah seperti ini tentunya akan membawa nilai tambah pada produk kacang tanah, yang selanjutnya bisa juga dkembangkan jadi selai kacang atau minyak dari kacang dan lain sebagainya,” tandas Budi Santoso.(*)