Tantangan Eksternal dan Internal Dalam Implementasi Wawasan Kebangsaan

DR Robert KR Hammar SH MHum MM mengatakan Omnibus Law yang menurut berbagai pihak dipengaruhi asing perlu dicermati agar dapat memberikan kontribusi bagi soliditas kebangsaan kita.

Ini dikatakannya saat jadi pembicara dalam Seminar Kebangsaan dengan Tema Memposisikan Pancasila dalam Konteks Keislaman Keindonesiaan dan Kepemudaan di pelantikan dan Rapat Kerja Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Maluku Tenggara, di Kimson Centre Ohoijang, Senin (26/10/2020).

“Bangsa Indonesia memiliki kekayaan pluralisme yang luar biasa, namun kalau tidak hati-hati dalam mengelola, maka kembali jadi ancaman disintegrasi bangsa. Jadi Pancasila harus dijaga dan dipelihara secara baik, untuk tetap kita mengedepankan slogan Pancasila dan NKRI harga mati.” ujarnya.

Tantangan yang dihadapi ke depan adalah pengaruh globalisasi. Hal ini bisa dilihat dari berbagai kebijakan pemerintah.

“Terlepas dari niat baik pemerintah, namun coba secara tenang kita mencermati berbagai kebijakan pemerintah, seperti penetapan Undang–Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law. Banyak hal masih dipengaruhi asing,” tuturnya.

Sementara pengaruh internal, menurut Pembina Pemuda Katolik Provinsi Papua Barat itu, terletak pada lemahnya penghayatan ajaran agama dan kurangnya keteladanan sikap para tokoh bangsa.

Seminar Kebangsaan ini turut menampilkan Drs HM Arifin Difinubun MSos, yang memaparkan materi Posisi Pancasila Dalam konteks Keislaman, dan DR H Herman H SPd MPd, yang menyoroti posisi Pancasila dalam konteks kepemudaan.(***)

Previous articleWFH Papua Barat Diperpanjang Sampai 09 November 2020
Next articleGubernur Papua Barat Resmikan Rumah Pastori Gereja GKI Bethel Bremi