IMI Papua Barat dan tim meluncurkan bilik swab Covid-19 mobile sehingga bisa dipindah-pindah lokasinya sesuai kebutuhan.
Menurut Ketua IMI Papua Barat, Jerry Suila, bilik swab ini sesuai kebutuhan pengambilan sampel swab sekaligus menekan penggunaan Alat Pelindung Diri, sebagaimana dinyatakan Fasilitas Karantina Penyakit Infeksi Emerging (FKPIE) di RSUD Papua Barat pada IMI Papua Barat.
Keterangan pers yang diterima papuakini.co, Kamis (18/06/2020), menyebutkan bilik ini menggunakan hepa filter dengan kemampuan menyaring 0,3 micro dengan efisiensi 99 persen. Dengan kondisi tersebut maka petugas sampel akan tetap terlindung dari udara yang masuk.
Di dalamnya ada plafon exhaust fan, sedangkan untuk komunikasi dengan pasien di luar disediakan perangkat audio.
Pasien disiapkan disinfektan sehingga aman ketika pengambilan sampel swab pasien satu dilanjutkan ke pasien berikutnya.
Bilik dibuat dari material cukup kuat yaitu rangka aluminium tahan karat, dinding kaca 5 mili sehingga tahan cuaca sebab bisa diletakkan di dalam maupun di luar ruangan.
Pembuatan bilik ini, dengan dukungan i-tech, transpapua logistik, dan sinar alumunium, memakan waktu 7 hari dengan biaya Rp8,5 juta per unit.
IMI Papua Barat dan tim akan terus berkoordinasi untuk menyempurnakan design alat ini.(an/dixie)