Rudi La Cadi adalah satu-satunya petugas Listrik Desa Furnusu yang telah mengabdi selama 20 tahun di tempat ini tanpa ada petugas lain yang mendampinginya.
Kadangkala, dia rela bekerja 12 jam di siang hari untuk memperbaiki jaringan listrik yang mengalami gangguan, dan lanjut dengan menjaga mesin saat sedang beroperasi di malam hari.
Tempat tinggalnya yang hanya berbatas dinding dengan lokasi mesin diesel membuat setiap malam anak-anaknya yang masih usia sekolah dasar terpaksa harus rela mendengar bisingnya deru mesin.
Tak heran ketika berbicara dengan papuakini.co pada Kamis (12/03/2020) volume suara pria yang satu ini selalu tinggi.
“Kalau untuk penambahan petugas memang sangat saya butuhkan. Karena Lisdes ini melayani suplai listrik untuk tiga kampung,” ujarnya pada papuakini.co saat ditemui di Kampung Warwasi, Distrik Teluk Arguni Bawah, Kaimana, Papua Barat.
Menurutnya, bekerja seorang diri kadang merepotkan dan membuat pelayanan kepada masyarakat kurang maksimal. Misalnya, kalau ada urusan mendesak dan harus turun ke Kota Kaimana, maka listrik tidak bisa menyala.
“Kalau kita di sini listrik menyala mulai pukul 18.00 WIT sampai dengan pukul 06.00 WIT. Jadi hanya menyala pada malam hari saja,” jelas Rudi.
Masih lanjutnya, masyarakat di tiga kampung ini semuanya sudah menggunakan meteran elektrik, sehingga untuk pembelian pulsa biasa dilakukan di Kantor Kas Bank Papua Bofuer, maupun dikirim oleh keluarga mereka yang berada di kota maupun daerah lain.
“Mesin yang kami pakai sekarang ini adalah mesin yang baru didatangkan tiga bulan lalu, dengan kemampuan daya 150 KW. Saat ini yang terpakai baru 29 KW,” ungkapnya.
Dia lalu mengatakan nama Lisdes Furnusu itulah yang terdaftar dan diketahui PLN Pusat, walau lokasi dari PLTD ini berada di Kampung Warwasi,” tutupnya.(yos)