Penduduk miskin di Papua Barat turun 3.910 jiwa per September 2019. Ini terungkap dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat tentang data kemiskinan dan ketimpangan Papua Barat, Rabu (15/01/2020).
Data yang diolah dari Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019 itu menunjukkan per Maret 2019 ada 211.509 (22,17%) jiwa penduduk miskin, sedangkan per September 2019 jumlahnya jadi 207.590 jiwa (21,51%).
Dalam rilis yang disampaikan Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia itu disebutkan bahwa penurunan ini terjadi di kawasan perkotaan dan perdesaan. Di perkotaan turun tipis 0,16% sedangkan perdesaan 0,99% di banding Maret 2019.
“Di Maret 2019 tingkat kemiskinan perkotaan 5,63% turun jadi 5,47% di September 2019, sedangkan perdesaan dari 34,19% di Maret 2019 turun jadi 33,20% di September 2019,” tuturnya.
Penurunan kemiskinan ini dikarenakan beberapa faktor seperti peningkatan belanja bantuan sosial selama periode triwulan 1 ke triwulan 3 2019, dan penurunan harga sejumlah komoditas pokok di Papua Barat.
Faktor lainnya adalah perbaikan perbaikan tingkat kesejahteraan petani yang ditunjukkan dengan kenaikan Nilai Tukar Petani, peningkatan rata-rata pengeluaran per kapita penduduk pada kelompok Desl 1, tingkat inflasi umum yang cukup rendah, dan penguatan pertumbuhan ekonomi dari triwulan 1 ke triwulan 3 2019.(***/dixie)