Kepala Suku Biak di Manokwari, Petrus Makbon, mengatakan tugas seluruh orang Biak yang ada di Manokwari, Papua Barat adalah menjaga daerah ini agar tidak lagi kacau.
“Tugas kami, semua yang ada di sini dengar, sampaikan bahwa tugas kami orang Biak di Manokwari ini adalah menjaga rumah ini untuk tidak dibongkar kedua kalinya lagi,” tutur Makbon.
Makbon mengatakan ini dalam tatap muka bersama suku besar Arfak di Hotel Aston Niu Manokwari, Rabu (04/09/2019).
[irp]
Dalam pertemuan yang juga dihadiri, antara lain, Gubernur Papua Barat sekaligus Ketua Suku Besar Arfak turunan Lodewijk Mandacan, Dominggus Mandacan, dan Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan, Makbon juga menyampaikan permohonan maaf.
“Keluarga besar minta maaf bila ada anak-anak Biak yang terlibat (rusuh Manokwari 19 Agustus 2019). Tidak ada yang menyuruh, tapi mereka melakukan sendiri atas kehendak sendiri,” tegasnya.
Untuk itu, dia menyatakan bila ada anak-anak Biak yang melakukannya, maka silakan proses mereka sesuai perbuatannya.
[irp]
“Kami tak dukung hal (anarkis) itu. Kami malah mengutuk hal seperti itu,” tegasnya.
Selain itu, dia juga menitipkan anak-anak Biak di Manokwari. Dia berharap bila ada anak-anak Biak yang baik, manfaatkanlah mereka di pemerintahan. “Pakai yang baik, tak tak baik jangan,” tuturnya.(an/dixie)