Panjangnya Pembangunan Gereja GPKAI Jemaat Maranatha Kobrey

Butuh waktu lebih dari empat tahun bagi umat Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) Jemaat Maranatha, Kobrey, Ransiki, Manokwari Selatan untuk menempati gedung gereja baru yang diresmikan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Sabtu (10/08/2019).

Menurut Sekretaris Panitia Pembangunan gereja dan rumah pastori GPKAI Maranatha, Joni Saiba SE, jemaat gereja ini mulanya beradah di gereja GPKAI Imanuel Bamaha yang jaraknya agak jauh dari Kobrey.

Kondisi ini membuat 15 kepala keluarga sepakat membuat gereja GPKAI di Kobrey seluas 12 x 9 meter pada 1998, yang diresmikan setahun kemudian.

[irp]

Pada 2015 seiring dengan pertumbuhan jemaat dan kondisi gedung gereja, diputuskan untuk membangun gedung gereja baru. Peletakan batu pertama gedung gereja baru ini dilakukan Pejabat Bupati Manokwari Selatan, Lasarus Indouw, yang kini Kepala Dinas Sosial Papua Barat, pada 28 April 2015.

Terbangunnya gedung gereja baru seluas 20 x 15 meter, yang menelan biaya Rp2.128.550.000 ini berkat swadaya jemaat dan bantuan berbagai pihak, termasuk Pemkab Manokwari Selatan.

[irp]

Seluruh dana yang terkumpul dan digunakan untuk pembangunan ini dipaparkan Joni dengan rinci.

Sementara itu, selain menghadiri peresmian gedung gereja ini, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan juga meletakka batu pertama pembangunan rumah pastori GPKAI Jemaat Maranatha, Kobrey.(an/dixie)

Previous articleJemaat GPdI Eklesia Ransiki Bangun Gereja Dengan Dana Awal 230 Juta
Next articleGubernur: Proposal Harus Diketahui Pimpinan Gereja