Tiga warga Maluku yang terdiri dari dua balita dan seorang lansia dilaporkan meninggal lantaran kehabisan makanan. Sebanyak 170 warga lain perlu segera dibantu agar tak jatuh korban jiwa lebih banyak lagi. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Menurut kompas.com, kelaparan melanda komunitas adat terpencil Mause Ane di Desa Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Kelaparan yang ternyata terjadi sejak awal Juli 2018 itu tersebut membuat Polda Maluku bergerak cepat
Lokasi yang terpencil dan kehidupan suku nomaden yang berpindah-pindah dan hanya bisa ditemui dengan seijin Raja Maneo ini menyebabkan peristiwa kelaparan yang sudah merengut tiga korban meninggal ini baru tersiar kabarnya.
Menurut Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto, sepertidilansir SindoNews, setelah berkoordinasi dengan Raja Maneo, diketahui para suku Mausu Ane, tinggal di Dusun Maneo. Perjalanan menuju Dusun Maneo membutuhkan waktu sekitar 8 jam melalui jalur darat dari Kota Masohi.
Setelah berkoordinasi, Polda Maluku memberikan bantuan berupa beras 1 ton, mi instan 200 dus, gula 100 kg, obat-obatan dan bantuan tenaga medis. Selain itu, Polda juga melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait agar penanggulangan insiden ini dapat ditangani secara terintegrasi.
“Penyerahan nanti akan dilakukan di Desa Siahari pada Kamis (26/7)pukul 12.00 WIT. Teknis penyerahannya melalui Kapolres Maluku Tengah bersama dengan Satuan Brimob yang akan berangkat Rabu (25/7) dan nanti akan bertemu dengan Kepala Desa Maneo di Desa Wai Muse,” tutup mantan Kapolda Sulawesi Tenggara ini.(***/dixie)