Banyak kisah penemuan situs-situs purba yang terkubur tanah atau tanaman. Desa Houtuwan di Pulau Shengsan, China berpotensi jadi seperti itu.
Hampir semua rumah di desa itu kini ditutupi tanaman, lantaran ditinggal sebagian besar warga sejak sekira 20 puluh tahun lalu.
Dulu ada sekira 3000 orang yang tinggal di desa itu. Kini tiggal sekira 5 orang bermukim di desa yang berjarak sekira 140 kilometer dari Shanghai itu.
Karakteristiknya yang aneh itu, mirip seperti kompeks Angkor Wat di Kamboja, menurut BBC membuat daerah itu kini jadi lokasi wisata.
Dulu, orang boleh berkunjung ke sana bebas tanpa pungutan. Tapi kini pemerintah setempat mengharuskan setiap orang membayar 50 Yuang, sekira Rp109 ribu, untuk mengunjungi lokasi wisata itu.
Siapa bilang lingkungan dan bangunan tak bisa bersinergi?
Anda berminat mengunjungi desa ini?(dixie)