Pemimpin harus jadi contoh dan panutan dalam segala hal, termasuk dalam implementasi Keluarga Berencana.
Ini dikatakan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, dalam sambutan pembukaan Rakor Program Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga 2018 di sebuah hotel di Manokwari, Selasa (27/3).
Gubernur lalu memberi contoh nyata salah satu aspek penting KB, yaitu pengaturan jarak kelahiran.
“Anak saya tiga. Pertama lahir tahun 1994 dan kedua 2000, sedangkan yang ketiga tahun 2005. Jarak kelahirannya 5 sampai 6 tahun,” ujar Gubernur.
Anak pertama dan kedua itu lahir saat Gubernur masih jadi camat di Yapen Atas dan Bawah, sedangkan yang ketiga saat jadi Bupati Manokwari.
Gubernur menegaskan, dengan jarak kelahiran yang baik, maka kesehatan ibu dan kesehatan anak akan baik juga. “Maka akan jadilah keluarga sehat,” tutur Gubernur dalam rakor yang juga dihadiri Sugiyono, Direktur Advokasi dan Penggerakan BKKBN yang datang terlambat itu.
Terkait contoh dan panutan itu, Gubernur menyentil tentang disiplin. Salah satunya disiplin tepat waktu.
“Undangan tadi jam 8, makanya sebelum jam 8 saya sudah hadir,” ungkap Gubernur dalam kegiatan yang diwarnai dengan tarian adat itu.
Pantauan papuakini.co, Rakor ini baru dimulai sekira pukul 08.32 WIT.
Gubernur kemudian menegaskan tentang bekerja dengan iman, takut Tuhan, setia, kecintaan pada pekerjaan dan disiplin
Terkait Rakor , Gubernur berharap forum ini melahirkan ide-ide aplikatif yang bisa sinergi antara program dan kegiatan.
Selain itu Gubernur juga berharap Presiden Joko Widodo segera menerbitkan Inpres tentang Keluarga KB.
Regulasi itu dibutuhkan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas Kampung KB yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.(dixie)
* Kerjasama dengan Bagian Humas Setdaprov Papua Barat