Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat mengejar tambahan kuota empat orang Anak Asli Papua untuk diikutkan dalam tes masuk sekolah pilot Banyuwangi. Tambahan itu diberikan kepada Papua Barat sebagai provinsi yang dianggap intens dalam proses ini.
“Seharusnya kuota empat ini dibagi dengan Provinsi Papua, tapi kami dianggap intens dalam menyampaikan potensi SDM, OAP,” ujar Plt Kadishub Papua Barat, Max Sabarofek, yang dikonfirmasi di gedung Deprov PB, Selasa (12/12) siang tadi.
Sementara itu, untuk 8 orang OAP kini tengah persiapan seleksi tahap berupa kesehatan, dan tes bakat terbang.
“Bukan langsung terbang, tapi melihat bakat mereka. Papua dan Papua Barat, kuotanya 12. Sampai hari ini tersisa 8 orang. Papua Barat loloskan 6 orang, Papua hanya 2 orang. Kita masih minus 4 orang. Kita harus cari, karena ini biaya dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Dia sudah menyampaikan hal tersebut ke Sekprov.
“Deadline kita per 1 Januari 2018. Kita akan kejar untuk penambahan 4 orang tersebut. Sebagai orang Papua, saya ingin mengejar ketertinggalan dengan menyiapkan calon pilot putra-putri Papua,” tandasnya.(njo)
