Demo beberapa atlit dan pengurus provinsi cabang olahraga terkait kepengurusan KONI Papua Barat yang baru beberapa waktu lalu dinilai merupakan dampak traumatik atas kepengurusan sebelumnya yang dianggap belum all out melaksanakan tugasnya.
“Ini adalah sebuah tantangan bagi pengurus KONI yang baru agar lebih maksimal lagi dalam menjalankan tupoksi mereka,” ujar Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Senam Indonesia (Persani) Papua Barat, Zul Fitra Wassahua.
Dia berharap kegagalan-kegagalan kepengurusan lama dipandang sebagai batu loncatan untuk berbenah ke arah yang lebih baik.
“Selain itu, agar tidak terjadi multi kewenangan yang berbuntut pada ketidakprofesionalan, sebaiknya mereka yang saat ini duduk di kepengurusan yang baru bukanlah pengurus inti pada pengprov cabor yang ada. Namun, bila sudah terlanjur dilantik, maka ada baiknya mereka harus memilih salah satu, sehingga harus mengundurkan diri dari salah satu jabatan,” tuturnya.(cpk1/dixie)