Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan MSi, mengingatkan bagian keuangan untuk mencairkan berbagai tagihan yang menumpuk.
“Tagihan-tagihan yang tertumpuk di bagian keuangan itu segera selesaikan. Jangan sampai ada tagihan tapi staf bersangkutan tinggalkan jalan. Harus kerja maksimal,” kata Dominggus Mandacan dalam Rapat Kerja Evaluasi Penyerapan APBD 2025 Papua Barat di ruang rapat lantai 3 kantor gubernur, 20 November 2025.
Meski begitu, Gubernur Papua Barat mengingatkan pencairan tagihan secara cepat tersebut harus dibarengi dengan realisasi riil persentase pekerjaan di lapangan. “Jangan pekerjaan baru 50 persen tapi realisasikan (pembayaran) 100 persen. Nanti akan berurusan dengan hukum,” ingat Dominggus Mandacan.
Gubernur Papua Barat mengingatkan realisasi penyerapan APBD 2025 Papua Barat masih sangat rendah, sekira di bawah 50 persen. Untuk itu, Gubernur Papua Barat meminta seluruh OPD melaporkan kondisi terkini penyerapan APBD di OPD masing-masing, terutama progress program Papua Barat Cerdas, Papua Barat Sehat, dan Papua Barat Kreatif yang masing-masing ada anggaran sekira Rp50 M. “Malam kalau malam,” tutur Dominggus Mandacan.
Lambatnya penyerapan APBD tersebut disinyalir karena sejumlah faktor, seperti dampak Inpres No 1 Tahun 2025 soal efisiensi anggaran, keterlambatan pelelangan pekerjaan padahal DPA sudah diserahkan Januari 2025, keterlambatan progress pekerjaan di lapangan karena cuaca, dan kendala SIPD Papua Barat yang paralel dengan Jawa Timur sehingga kadang terganggu. (an/dixie)
