Forum Generasi Muda (FGM) GKI harus tampil beda dan tidak jadi organisasi baliho dan spanduk, tapi merupakan Organisasi Kepemudaan Masyarakat yang aktif jadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam melakukan advokasi dan pendampingan terhadap persoalan-persoalan pembangunan bangsa dan negara.
Hal ini dinyatakan Ketua DPW FGM GKI Provinsi Papua Barat, Prof Dr Ir Sepus M Fatem SHut MSc Ipu, dalam Pembekalan dan Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) FGM GKI Kabupaten Teluk Bintuni periode 2025 – 2028, di Gedung Tiranus GKI Via Dolorosa, Kabupaten Teluk Bintuni, Sabtu 19 Juli 2025.
Dalam pelantikan yang dihadiri Gubernur Papua Barat, yang juga Ketua Dewan Kurator FGM GKI Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan MSi, ini Sepus Fatem menantang agar FGM GKI bisa jadi dapur lahirnya partai lokal di Tanah Papua.
Ketua DPW FGM GKI menegaskan harus ada diskusi bagaimana FGM GKI bisa jadi partai lokal dalam 5 tahun ke depan. “Karena kalau bicara konstituen, konstituen kita jelas, GKI. Ada 6 kontestan Pemilu di Aceh itu partai lokal. Itu harus muncul pula di Tanah Papua, karena dari sisi ruang hukum memungkinkan,” ungkap Sepus Fatem dalam kegiatan yang turut dihadiri Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy SE MH, dan mantan Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran.
Ketua FGM GKI Papua Barat juga mengatakan bahwa saat ini banyak hal yang mengancam masyarakat adat yang terkait investasi dan persoalan-persoalan sosial, yang jadi bagian dari tanggungjawab dan peran FGM GKI untuk mengatasinya.
Pelantikan FGM GKI Teluk Bintuni, yang diketuai Rita A Bosawer SE, merupakan yang ketiga, yang selanjutnya akan dilakukan pelantikan di Kabupaten Manokwari Selatan, Fakfak, dan Kaimana. (an/dixie)