Panitia seleksi keanggotaan Majelis Rakyat Papua Barat harus melakukan seleksi secara terbuka.
“Sampaikan secara transparan proses seleksi di media massa dan media sosial, agar publik bisa tahu. Hal itu juga bisa menjadi kontrol publik,” ujar Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Papua Barat, Thomas Jeferson Baru, Rabu (15/3).
Dia juga menyatakan seleksi harus memenuhi sejumlah kriteria seperti jenjang pendidikan, pengalaman kerja dan organisasi, serta usia calon anggota.
“Ini harus benar-benar diperhatikan. Seleksi harus dilakukan bukan karena sistem keluarga atau bayar sana-sini, karena akan berpengaruh pada hasil yang dicapai. MRPB harus diisi orang-orang yang benar-benar kompeten, demi kemajuan daerah,” tandasnya.(***)