Masyarakat dari suku Napiti dan Miere di Distrik Teluk Etna dan Distrik Yamor, Kabupaten Kaimana, Papua Barat meminta pemerintah membicarakan secara baik rencana pembukaan tambang emas di dua distrik tersebut.
Hal itu disampaikan Yulianus Raifora mewakili masyarakat pemilik wilayah tambang emas tersebut kepada wartawan, usai 29 warga dari kedua distrik ini menyampaikan aspirasi ke tiga anggota DPRD Kaimana, yakni Frans Amerbay, Apolos Watebosy dan Arsyad Lawai, Sabtu (24/10/2020).
Mereka minta ketiga legislator itu dapat membantu meneruskan aspirasi itu ke Pemkab Kaimana maupun Pemprov Papua Barat.
“Masyarakat mau ada pembicaraan lebih dahulu untuk melihat kesiapan sumber daya manusia kita, juga soal pengelolaan bagi hasil dan dampak lingkungan jika tambang emas ini dibuka,” tegas Yulianus.
Hal senada disampaikan Mesakh Awujani yang menyatakan sebagai salah satu warga pemilik hak ulayat.
“Kami tidak setuju bukan berarti kami menolak upaya yang begitu baik dari pemerintah ini. Kami ingin agar diatur baik dulu dengan melibatkan seluruh masyarakat di sana, untuk mendapatkan kesepakatan bersama yang bermanfaat untuk generasi ke depan,” tandasnya.(yos)