Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan (Pertahkindo) Papua Barat menggelar musda pertama, Sabtu (25/7/2020).
Musda perdana ini diharapkan dapat menghasilkan output peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang konstruksi yang andal.
Pemegang mandat pembentukan DPD Pertahkindo Papua Barat, Dr. Ir. Paulus Boli M.Si mengatakan, Pertahkindo akan mewadahi dan menjembatani para ahli konstruksi atau non konstruksi yang nantinya membutuhkan sertifikat.
“Kami akan memverifikasi. Data dari masing-masing ahli yang meminta untuk disertifikasi akan diverifikasi sebelum diberikan ke lembaga sertifikasi yang ada,” ujarnya.
Selain itu, Pertahkindo juga menjadi sarana untuk melakukan pelatihan untuk anggotanya atau asosiasi-asosiasi lain.
“Kami harap perusahaan yang ada di Papua Barat dapat menjalankan ketentuan pemerintah, yang mewajibkan setiap ahli harus disertai dengan sertifikat kompetensinya, baik konstruksi maupun non kontruksi,” pesannya.
Dia mengatakan masih banyak perusahaan yang belum begitu paham dengan peraturan pemerintah terkait kewajiban sertifikasi ini.
“Pertahkindo juga kedepan akan door to door ke perusahaan-perusahaan untuk mensosialisasikan apa yang menjadi keharusan,” tandasnya.
Sementara itu, Fahmi Adi Syamsi, Perwakilan LPJK Papua Barat mengatakan, saat ini pemerintah telah banyak melakukan sertifikasi tenaga ahli dan trampil untuk menjawab tantangan dan daya saing ke depan.
“Tidak ada cara lain selain proses sertifikasi kompetensi. Ini tuntutan yang mengatur setiap pekerja kontruksi wajib miliki sertifikat kompetensi kerja,” ingatnya.
Dia berharap Pertahkindo sebagai asosiasi profesi bisa mensertifikasi dan mencitpakan tenaga kerja konstruksi yang berdaya saing sesuai amanat UU.(njo)