Masyarakat Boven Digoel Papua Sangat Terbantu Angkutan Udara dan Kargo Perintis

Angkutan udara dan kargo perintis Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sangat membantu masyarakat di kawasan Tertinggal, Terdepan dan Terluar (T3) di Indonesia. Salah satunya masyarakat Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Melalui Bandar Udara Tanah Merah, berbagai barang kebutuhan dapat disalurkan ke sejumlah distrik yang selama ini sulit terjangkau. Bandara ini memengang peranan penting karena jadi penghubung penerbangan kargo perintis ke kabupaten lain, seperti Pegunungan Bintang dan Mappi, dan 15 distrik di Kabupaten Boven Digoel.

“Kegiatan angkutan udara perintis dan kargo perintis ini sejalan dengan program Presiden RI Joko Widodo, yaitu untuk menurunkan disparitas harga-harga bahan pokok dan barang penting yang dibutuhkan di seluruh pelosok Indonesia,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, dalam siaran pers yang diterima papuakini.co, Rabu (27/11/2019).

Situasi di Bandara Tanah Merah, Boven Digoel, Papua. (foto: ist/DitjenHubud)

Program ini sudah berjalan sejak 2017 sesuai perintah Presiden. Dampaknya sangat besar dalam menurunkan harga-harga barang bagi warga terpencil yang tinggal di gunung-gunung.

“Sejak ada program ini, harga-harga barang bisa ditekan sampai 40 persen, bahkan 50 persen untuk jenis-jenis barang tertentu,” jelas Polana.

Subsidi angkutan udara dan kargo perintis dengan pesawat jenis Caravan dan Pilatus berbagai maskapai ini melayani rute dari Bandara Tanah Merah ke distrik Bomakia, Oksibil, Kiwirok, Koroway Batu, Maggelum, Wanggemalo, dan Yaniruma.

Masyarakat Boven Digoel Papua Sangat Terbantu Angkutan Udara dan Kargo Perintis
Aktivitas angkutan kargo perintis di Bandara Tanah Merah, Boven Digoel, Papua. (foto: ist/DitjenHubud)

Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Tanah Merah, Asep Soekarjo mengatakan tiap harinya ada 60 penerbangan. “Mayoritas merupakan penerbangan kargo perintis ke pedalaman,” ungkapnya.

Setiap harinya Bandara Tanah Merah melayani 60 ton pengiriman barang kebutuhan pokok ke Kabupaten Pegunungan Bintang. “Dengan jumlah sebesar itu warga di sekitar masih mengharapkan dapat ditingkatkan lagi, mengingat area pegunungan Bintang hanya dapat diakses melalui udara,” jelas Asep.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, tuturnya, memberikan perhatian dengan melakukan pembangunan bandara-bandara di pedalaman Papua, yang diwujudkan melalui pengembangan terminal, perpanjangan landasan pacu, maupun pembangunan infrastruktur lain.

Untuk lebih mengoptimalkan penerbangan kargo perintis ini, Bandara Tanah Merah ke depannya memerlukan fasilitas gudang kargo lebih besar, agar masyarakat Papua di pedalaman yang terlayani lebih besar pula.(***/dixie)

Previous articlePersiapan Pembentukan Ikatan Alumni USTJ Jayapura Papua Barat Sudah 90%
Next articleUU Otsus Wajibkan OPD Kembangkan Kawasan 3T Papua Barat