Data Bappeda Kabupaten Kaimana mencatat 566 Kepala Keluarga Perempuan di kabupaten itu yang rata-rata adalah wanita usia dini.
“Ini data yang kami peroleh tahun 2016. Jumlah ini tidak termasuk para lansia perempuan,” ujar M Dain Werfete SSos, Kabid Ekonomi dan Sosial Budaya Bappeda Kaimana pada papuakini.co.
Hal utama adanya kepala keluarga perempuan lebih disebabkan oleh kawin cerai karena faktor usia maupun karena suami meninggal dunia.
“Kepala keluarga perempuan adalah mereka yang sehari-hari mencari nafkah untuk menghidupi dan juga menyekolahkan anak-anaknya. Mereka ini lebih banyak bekerja di perusahaan,” jelasnya.
Selain KK perempuan, ada juga yang namanya Wanita Rawan Sosial Ekonomi yang jumlahnya mencapai 670 jiwa. Untuk kategori yang satu ini lebih disebabkan oleh perkawinan dini sehingga berpengaruh terhadap masalah ekonomi dalam keluarga, apalagi jika suami tidak memiliki pekerjaan.
“Pendataan ini akan kembali dilakukan Bappeda tahun 2019 mendatang bersamaan dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial lainnya, untuk mengetahui sejauh mana perkembanganya di Kabupaten Kaimana,” tegasnya.(cpk3)
