Kedekatan Nahdlatul Ulama (NU) dan PDI Perjuangan (PDIP), terutama dari unsur PNI, sudah sangat lama dan sama-sama berjuang sebelum Indonesia merdeka.
Itu sebabnya pertemuan dua kekuatan besar itu baru-baru ini di di Aimas, Kabupaten Sorong (Kabsor), bukan suatu hal luar biasa.
Demikian kata anggota DPR RI Dapil Papua Barat, Jimmy Demianus Ijie, didampingi Sekretaris DPC PDI Perjuangan dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Sorong, Sabtu (17/3).
Kata Jimmy, PNI didirikan Ir. Soekarno pada tahun 1927, sedangkan NU sudah lebih dulu berdiri.
“Saya yakin sinergitas antara NU dan PDI Perjuangan di negara ini akan membuat tak ada kelompok yang macam-macam dalam negara ini,” tegas Jimmy.
Kata Jimmy, rumah yang namanya NKRI harus dipastikan rumah yang sejuk dari Sabang sampai Merauke.
“Kami senang sekali karena ada warga NU yang ingin masuk bergabung untuk membesarkan NU melalui PDI Perjuangan. Bagi kami itu suatu hal yang biasa saja karena hubungan kami sudah lama dengan begitu juga menambah daya pilih masyarakat terhadap PDI Perjuangan,” terang Jimmy.
Dikatakan Jimmy, dengan bergabungnya kader yang berasal dari organisasi yang berbasis nasionalis religius ke PDI Perjuangan, yang distigmatisasi sebagai partai komunis, dengan sendirinya terbantahkan.(deo)