Musyawarah Daerah HNSI Papua Barat November

Badan Pengurus Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Papua Barat akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) pertama di tahun 2025 ini.

“Seharusnya Musda sudah digelar Oktober ini, namun karena ada beberapa factor sehingga ditunda ke November,” ujar Ketua HNSI Papua Barat, Matias Farisa pada papuakini, Senin 20 Oktober 2025.

Putra asli dari Suku Iraruti di Kabupaten Kaimana ini menyatakan diberi mandat oleh pengurus HNSI Pusat untuk menjadi Ketua HNSI Papua Barat, sekaligus diberikan tugas melaksanakan Musda pertama.

“Saya rencananya beberapa waktu ke depan akan konsultasi pribadi ke Manokwari. Kalau sudah di sana, barulah nanti bersama-sama dengan Pak Sekjen dan rekan-rekan mempersiapkan waktu dan tempat Musda,” ujarnya.

Anggota DPR Kabupaten Kaimana ini juga menjelaskan Musda rencananya digelar pertengahan atau akhir November 2025. Dengan demikian, diharapkan program yang dibahas sudah bisa dilaksanakan di awal 2026.

Dia menyebut, HNSI adalah sebuah organisasi nelayan yang bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan, kesejahteraan serta memberdayakan nelayan diseluruh Indoneia.

“Kita di Papua Barat sudah ada pengurus di tingkat Kabupaten, hanya selama ini belum terkoordinir secara baik hingga ke pusat. Untuk itu, kita juga sekaligus akan melakukan konsolidasi hingga ke tingkatan paling bawah. Meraka juga akan hadir dalam Musda nanti,” ungkapnya.

Selain konsolidasi, HNSI Papua Barat dibantu pengurus kabupaten akan melakukan pendataan menyeluruh semua nelayan yang ada di Papua Barat.

“Ketika kita berbicara tentang nelayan, maka ketersediaan data sangatlah penting, agar nantinya berbagai perhatian yang diberikan oleh pemerintah dapat benar-benar tepat sasaran,” sebut Matias Farisa.

Mantan Penyuluh Perikanan selama delapan tahun ini menegaskan HNSI ke depan akan bersinergi dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten, termasuk dengan Pol Airud dan Lantamal agar tidak terjadi illegal fishing di perairan laut Papua Barat.

“HNSI, selain melakukan peningkatan dan pengembangan kapasitas nelayan, juga fokus pada pengembangan budidaya di laut maupun darat demi melestarikan potensi yang ada agar tidak punah. Contohnya ikan gulama, kepiting bakau, udang lobster, rumput laut dan lain-lain,” tutupnya. (yos)

Previous articlePenerimaan CPNS Kaimana Akomodir Lulusan SMA SMK
Next articlePolres Kaimana Nyatakan Tak Ada Penembakan oleh KKB di Kaimana